Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Liverpool dan Persaingan Terbuka Pilpres

6 Februari 2024   04:10 Diperbarui: 6 Februari 2024   04:17 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dialog pebola dan elit politik (sumber : pribadi, image creaor, bing.com) 

Pertandingan ke-23 di Premier League Inggris, mempertontonkan hasil yang mengejutkan. Setidaknya itulah, perasaan dari kelompok pecinta Liverpool terhadap tim kesayangannya. 

Liverpool dalam pertandingan ini, dikalahkan Arsenal dengan kekalahan telak, 1-3.  Padahal, selama ini, Liverpool dikenal sebagai tim yang paling kokoh di pertahanan, dan memiliki rekor tak terkalahkan dalam beberapa pertandingan terakhir. 

Kekalahan pertama dialami Liverpool dari Totenhaam (30/9/23) dengan skor 1-2, dan kemudian kekalahan dalam pertandingan ke-23 ini.

Dalam pertandingan ini, Liverpool kebobolan tiga gol. Ketiga gol Arsenal masing-masing dibukukan Bukayo Saka (14'), Gabriel Martinelli (67') dan Leandro Trossard (90+2'). Sedangkan satu gol Liverpool dicetak Gabriel Magalhaes (45+3 OG). Dengan kata lain, jelas sudah bahwa dalam pertandingan kali ini, Liverpool tidak mampu mengembangkan permainan, dan gagal memainkan karakter permainannya sendiri. 

Melihat dan menonton hasil pertandingan ini, sudah tentu muncul pertanyaan umum dari para pecinta atau penikmat bola. Apa penyebab kekalahan, dari tim yang digadang-gadang akan menjadi kampium  atau juara di musim ini ? apakah kekalahan ini, menyebabkan tropi juara menjadi tertutup ? lantas, dengan pemberian judul di atas, apa hubungan pertandingan Arsenal-Liverpool dengan dengan pemilihan presiden 2024 sekarang ini ?

Pertama, kekalahan terjadi, karena Liverpool mengalami blunder.  Blunder di bagian pertahanan. Khususnya dialami oleh van Dijk dan juga penjaga gawangnya. Tidak aneh, bila kemudian ada pihak yang menyalahkan Virgil van Dijk atas peristiwa kekalahan kali ini. Setidaknya, kita pun, memiliki gambaran bahwa kekalahan pada tim-kita, akan terjadi kalau sebagian dari anggota tim, atau anggota koalisi melakukan tindakan atau ucapan yang menyebabkan blunder di pasukannya. 

Kedua, Liverpool harus mendapatkan bencana di menit ke 88, setela Ibrahima Konate mendapatkan kartu kuning kedua dan harus meninggalkan lapangan lebih dulu. Kekurangan pemain Liverpool langsung dimanfaatkan dengan baik oleh Arsenal.

Ketiga, Alisson Becker telah melakukan dua kali blunder. Kesalahan pertama ketika gol kedua Arsenal, pemain asal Brasil itu maju kedepan namun bola gagal dibuang hingga akhirnya Gabriel Martinelli berhasil mencetak gol. Kemudian, blunder keduanya saat tendangan dari Leandro Trossard yang seharusnya bisa diantisipasi, namun mantan kiper AS Roma itu terlalu lebar membuka kaki masuk ke bagian kolong.

Lah, apa kaitannya dengan pemilihan Presiden di negara kita saat ini ? 

Pengalaman dari pertandingan Liverpool dengan Arsenal ini, setidaknya memberikan inspirasi positif kepada kita semua.  Pertama, dengan adanya masalah-masalah yang dihadapi oleh pasangan yang dianggap leading oleh publik, atau leading versi medsos, dengan adanya blunder-blunder yang ada diinternal partai atau tim koalisi, menyebabkan kompetisi pilpres ini semakin terbuka.

Artinya, akibat dari adanya blunder (baik di lakukan oleh paslon atau tim pendukungnya), kejadian itu potensial menyebabkan masalah bagi kelompok. Alih-alih bisa memenangkan pertandingan, yang terjadi malah menyebabkan gol bunuh diri. Oleh karena itu, dihadapan blunder politik ini, ancaman kekalahan menjadi terbuka lebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun