Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia Membumi - Bumi Manusiawi

7 Desember 2023   04:10 Diperbarui: 7 Desember 2023   04:17 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pribadi, image creator, bing.com

Telaah terhadap hakikat manusia, terus berkembang. Tampaknya, kajian mengenai hakikat manusia, arti manusia, dan kemanusiaan, akan terus berkembang, seiring sejalan dengan perkembangan pemikiran dan keadaban manusia. Tidak akan berhenti, dan tak pernah berhenti. Sepanjang manusia berpikir, dan memikirkan manusia, maka pencarian dan penemuan hakikat manusia dan kemanusiaan akan terus berkembang.

Satu diantara sekian pertanyaan, yaitu terkait dengan siapa atau apa itu manusia ? pertanyaan ini, sangat terbuka. Saking terbukanya, siapapun diantara kita, bisa memberikan jawaban dan penjelasan terkait dengan pertanyaan ini. Sudah tentu, kita pun, sudah menemukan sejumlah jawaban, terkait dengan pertanyaan dengan sudut pandangnya tersendiri.

Dalam wacana ini, kita akan memanfaatkan sudut pandang Geografi.  Geografi adalah kajian klasik, dan sudah berkembang sejak manusia mengenali lingkungan dan ruang-hidupnya sendiri.

Sekedar informasi sepintas, Geografi diartikan sebagai disiplin ilmu yang  mempelajari ruang permukaan bumi.  Kalangan Geograf,  meyakini, bahwa fenomena permukaan bumi tidak sama. Ada kenampakkan yang beragam di permukaan bumi. 

Keragaman kenampakkan gejala di permukaan bumi, merupakan wujud nyata dari adanya interaksi antar komponen yang ada di permukaan bumi. perbedaan posisi, letak dan juga karakter permukaan bumi, memberi stimulasi beragam terhadap para penghuninya, dan juga termasuk kehidupan manusia.

Apakah manusia bisa melepaskan dari tempat tinggalnya ? apakah manusia bisa hidup tanpa kehadiran ruang ?

Jawaban untuk pertanyaan ini, sangat jelas. Manusia memiliki kemampuan untuk bergerak di muka bumi. Dengan adanya kecanggihan teknologi transportasi, manusia bisa bergerak dari satu tempat ke tempat lagi. Manusia bisa melakukan ragam kegiatan di muka bumi, di berbagai penjuru di planet bumi ini. Namun, satu hal pasti, manusia akan senantiasa membutuhkan ruang-waktu.

Kendati hari ini, orang sudah banyak membincangkan masalah dunia maya (virtual world), bahkan, ada kajian mengenai hiperrealitas, namun tetap nyata dan faktual, bahwa manusia tidak bisa melepaskan diri dari ruang-waktu, atau tempat tinggalnya. Inilah, fakta, dan itulah hakikat-manusia.

Sehubungan hal itulah, maka narasi ini, menegaskan bahwa manusia adalah homo-geographicus. Manusia adalah makhluk yang membutuhkan ruang-waktu, dan manusia tidak bisa melepaskan diri dari ruang-waktu.  Dan karena itu pulalah, manusia itu adalah makhluk bumi, atau manusia yang membumi. Manusia yang membumi, dapat diartikan manusia yang senantiasa butuh bumi, atau manusia yang dituntut untuk bisa selaras dengan karakter bumi atau kebumian.

Adapun hubungan antara manusia dengan ruang-waktu ini, memiliki hubungan saling membutuhkan, dan saling menumbuhkembanhkan. Manusia butuh tempat, dan tempat pun butuh manusia. Karena ada tempat, manusia bisa bekembang  biak, dan karena ada manusia, bisa berkembang dengan indah dan berdaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun