Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bermain Melawan Industri Pandemi

13 Agustus 2020   06:17 Diperbarui: 13 Agustus 2020   06:21 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wartakota.tribunnews.com

Jenuh. Hampir setengah tahun lamanya, masyarakat dunia mengalami kejenuhan. Jenuh dengan suasana hidup, yang ter'penjara' dalam ruang, atau ruang aktivitas terbatas. Istilah Negara kita, pembatasan sosial berskala besar, dengan area yang sangat kecil, yakni #dirumahaja. 

Karena situasi serupa itu, kebutuhan akan hiburan, istirahat, jalan-jalan, atau sekedar ke luar rumah untuk sesaat, seakan menjadi "impian terbesar" semua orang. Tidak hanya orang desa, orang kota pun demikian. Tidak hanya orang berpunya, orang biasa pun memiliki harapan yang sama, sekedar berharap mendapatkan ruang untuk beraktivitas di luar.

Hidup normal. Itulah impian semua orang. Impian kita semua.

Namun demikian, fakta di luar rumah, dengan  merujuk kebijakan Negara, impian itu, masih tetap tidak bisa ditunjukkan secara terbuka. Adaptasi Kebiasaan Baru menjadi kunci, yang diharapkan bisa menyelamatkan  kesehatan, dan juga ekonomi masyarakat, dan ekonomi bangsa dan negara.

Dalam konteks itulah, persilangan kepentingan dan kebutuhan itulah, rekayasa model layanan hiburan, menjadi 'wajib' untuk melakukan perubahan format. Kita tidak bermaksud menyoroti Liga Champions secara khusus, melainkan seluruh event-event out doors yang biasa dilakukan oleh manajemennya.

Pandemi adalah musibah dunia. Pandemi adalah keprihatinan bersama. tetapi dengan pandemi pula, nalar penyelamatan tumbuh subur di sanubari banyak insani.  Setiap orang, berusaha untuk mencari cara dan celah, dengan harapan bisa keluar dari 'tekanan' pandemi, dan keluar bergerak bebas sesuai keinginannya.

Ibarat permainan sepakbola. Dalam babak pertama di tahun 2020 ini, manusia sedunia terserang dan tersudutkan oleh Covid-19. Virus Corona itu, kendati awalnya hanya satu atau dua virus, tetapi kemudian memamahbiak menjadi "pasukan virus" yang menyerang masyarakat sedunia. Serangan demi serangan datang beruntun, bergantian dan bertubi-tubi. 

Hampir tidak ada satu ruang kecil pun, diberi kesempatan oleh pandemi untuk manusia bisa keluar dari tekanan dan jebakan.  Serangan pandemi ini, sangat merepotkan barisan-belakang kemanusiaan. 

Tim ekonomi, tim kesehatam dan tim ketahanan sosial, hampir-hampir banyak yang jebol diserang pandemi, sehingga negara terancam 'luluhlantah' diserang covid-19.

Indonesia khususnya, dan sejumlah negara lainnya, ada yang sudah mulai bisa mengatur irama permainan hidup. Kendati serangan-demi serangan dari 'tim covid' masih sangat kuat, tetapi serangan balik kehidupan masyarakat Indonesia sudah mulai bangkit, dan bisa mengalirkan energi pertahanan dan serangan balik untuk bangkit.

Dalam konteks itulah, layanan hiburan di era pandemi sudah mulai tumbuhkembang. Sejumlah sektor ekonomi,termasuk liga champions di level Dunia, adalah bukti nyata bahwa manusia sedunia sudah mulai menemukan irama permainannya, dan tidak terjebak oleh irama permainan dan serangkan pandemi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun