Bertanya aku ke sopir taksi
- mengapa jatuh ke sopir?
Jawabnya singkat sederhana
- perkara perut
Mau tahu paling pangkal kian menggebu
- bukan sebab mulut?
Menyangkal kini jawabnya
- makan masuk mulut disimpan di perut, bukan dibalik!
Penasaranku bukan main atas jawabnya
- tapi engkau sarjana penuh!
Jawabnya nyaan makin menyangkal
-belum ada undang-undang sopir taksi jangan sarjana
-belum ada undang-undang setiap sarjana wajib jadi pegawai negeri
-belum ada undang-undang sarjana adalah mahluk intelek yang harus dilindungi
-belum ada undang-undang bila pegawai negeri adalah sarjana, maka gajinya tidak
sama dengan yang bukan sarjan yang walaupun masa kerjanya telah menguap lama
Mulai terpepet aku atas jawabnnya. Tapi pertanyaan-pertanyaan penasaran berdesak-desakan mendesak mululutku habis-hasbisan untuk menyampaikannya padanya.
Diam aku, malu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H