Mohon tunggu...
Kris Zarava
Kris Zarava Mohon Tunggu... Wirausaha -

Menulis Membuat Hidup Menjadi Lebih Hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jurnalis Independen dan Negara Demokrasi

6 Januari 2017   22:40 Diperbarui: 6 Januari 2017   22:56 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Negara demokrasi seperti Indonesia lebih banyak membutuhkan jurnalis indenpenden dibandingkan jurnalis yang bekerja untuk  koran ternama, mengapa? 

Apabila ketergantungan dengan jurnalis dibawah pimpinan tertentu maka masyarakat akan mudah di setir oleh media yang berada di bawah kepemimpinan tertentu, pada akhirnya tergantung siapa yang paling kuat mendanai maka dia yang menguasai kemana arah bangsa ini akan melangkah. 

Tulisan yang ada di koran seharusnya kental mengangkat kebudayaan Nusantara, sejarah dan pendidikan. Namun, tulisan seperti itu tidak banyak diminati seperti tulisan mengenai "Om Telolet Om" atau "Fitsa Hats" yang sedang tren akhir-akhir ini. 

Tidak ada yang salah dengan mengikuti tren, namun menjadi trensetter yang mampu mengembalikan kebudayaan Indonesia adalah yang dibutuhkan negara ini.

Salam merdeka untuk penulis merdeka.
Sangha Aksara

Dukung "Event 211 Books Giving Day"

Taman Menteng
Sabtu 21 Januari 2017
15.00-18.00 WIB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun