Analisa pasar saham tidak serumit analisa pasar dan konsumen yang akan dilakukan ketika kita hendak memulai atau bahkan menjalankan usaha. Dalam dunia investasi dan pasar saham, analisa lebih ditujukan pada pergerakan saham berbagai perusahaan ternama dunia. Tidak hanya itu analisa juga ditujukan untuk memantau harga saham, demand masyarakat, popularitas saham, serta meprediksi prospek dan masa depan dari perusahaan penerbit saham tersebut. Nah, sebenarnya analisa pasar bisa dilakukan secara pribadi dengan melihat perubahan grafik dan harga saham dalam periode terentu serta menilik berbagai faktor dan perhitungan seperti moving average, juga harga indeks saham, dan juga analisa keuangan perusahaan dan perekonomian dunia. Jika Anda tidak mau repot, maka Anda bisa mencari outlook dan ringkasan analisa pasar saham yang terdapat di berbagai situs analisa pasar. Berikut ini merupakan beberapa simpulan dari kondisi pasar saham dunia. Untuk ekonomi Global, bisa dipastikan analisa pasar akan dititikberatkan pada zona ekonomi Eropa. Sampai detik ini belum ada tanda-tanda positif akan kembalinya keadaan Eropa yang berujuk pada makin melemahnya bursa Eropa dengan turunnya poin sebanyak 1.16 ke 3.906,26 untuk tanggal 5 Januari 2012. Krisis Eropa ini masih dipastikan akan berlangsung pada waktu beberapa bulan ke depan. Sedangkan krisis ini dipastikan akan berdampak pada bursa saham Asia, khususnya China. Bagaimana dengan keadaan negri kita? Analisa pasar saham hasilan menyatakan bahwa nilai kurs atau nilai tukar mata uang rupiah masih melemah. Memang benar jika sepanjang tahun 2011, Indonesia Rupiah termasuk dalam kelompok mata uang dengan nilai tukar lemah. Tentu saja pemeritnah akan berupaya untuk meningkatkan nilai tukar rupiah terlebih terhadap USD supaya harga barang-barang import pun tidak terlalu mahal. Untuk berita dari pasar saham sendiri, IHSG ditutup dengan pernurunan sebanyal 0.03%. Saham yang menguat bersal dari Industri dasar sebanyak 1.28%, dari Industri manufaktur sebanyak 0.25%, dan juga konsumsi sebanyak 0.65%. Untuk harga emas sendiri memang terdapat kenaikan permintaan baik untuk emas perhiasan dan batang akibat akan adanya tahun baru China. Dengan analisa pasar saham dan kilasan berita terkini, paling tidak Anda bisa menemukan titik aman untuk berinvestasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H