Mohon tunggu...
Ardi Atma
Ardi Atma Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Putra Kelahiran Pangkal Pinang (numpang lahir doang) yang mulai kecil hingga menyelesaikan studi S1 di kota yogyakarta, sehingga sangat kental darah jawa dari pada darah sumatranya. Hidup di Jakarta selepas tamat dari S1 dan mulai mencari celah untuk bisa menaklukan kota Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisa Pasar dalam Bisnis Waralaba

6 Juli 2012   04:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:15 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin tidak berlebihan jika penulis menyatakan bahwa bisnis waralaba sedang booming. Bisnis ini memang cukup menarik karena ada hubungan yang saling menguntungkan antara pemilik dan pembeli waralaba. Keduanya bisa saling menikmati keuntungan dari sistem bisnis yang dijalankan bersama. Selain itu, menjual waralaba juga diyakini sebagai salah satu cara untuk cepat kaya secara halal tentunya. Namun, kesuksesan bisnis waralaba ditentukan oleh kinerja sistem, pengelolaan, dan strategi pemasaran. Terlepas dari semua itu, analisa pasar juga dibutuhkan untuk mencari peluang pasar yang mungkin masih menjadi prospek menguntungkan.

Analisa memang dibutuhkan untuk memulai bisnis apapun (termasuk jasa keuangan) karena pebisnis yang menjalankan bisnis tanpa perhitungan matang biasanya hanya akan mendapatkan kerugian. Namun, mereka bisa saja mendapatkan keuntungan selama mereka masih bernasib baik. Pebisnis memang harus memahami kondisi pasar dan mampu memenuhi kebutuhan pasar. Dengan pemahaman yang utuh terhadap kondisi dan peluang pasar, pebisnis bisa menemukan titik temu antara penawaran dan permintaan. Analisa ini harus memperhitungkan berbagai masalah yang mungkin ada di pasar dan pebisnislah yang menyelesaikan masalah tersebut dengan menyediakan produk atau jasa tertentu.

Bisnis waralaba bisa mendatangkan keuntungan selama kondisi dan selera masyarakat mendukung penjualan produk tersebut. Selain itu, harga produk juga harus disesuaikan dengan daya beli masyarakat. Bisnis UKM memang berbeda dengan bisnis skala besar. Pebisnis harus benar-benar memahami kebutuhan dan keinginan rakyat kecil karena mereka adalah target utama dari produk atau jasanya. Selain itu, keberadaan pesaing juga menjadi faktor penting dalam analisa pasar. Pesaing bukanlah ancaman karena bisnis tanpa persaingan tidak akan memicu pengusaha untuk mengembangkan usahanya.

Jika ada waralaba lain yang menjual produk sejenis, Anda harus menemukan celah untuk berinovasi dengan produk Anda. Pewaralaba harus memahami seberapa besar kekuatan pesaing dan cara yang tepat untuk memenangkan persaingan. Cara yang lumrah dilakukan adalah meningkatkan kualitas produk dan layanan. Selain itu, strategi pemasaran juga harus dirombak sehingga lebih komunikatif bagi konsumen.

Terlepas dari jenis bisnis yang Anda tekuni, Anda harus memahami kondisi pasar yang akan menjadi target utama dari bisnis Anda. Bisnis produk atau jasa keuangan tertentu bisa mendatangkan keuntungan selama masih “klop” dengan kondisi pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun