Mohon tunggu...
mommy Rangkat
mommy Rangkat Mohon Tunggu... -

Tetap Tegar !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[ DEAR PPA ) Dinding - dinding bisu

28 Februari 2015   14:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:22 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14250842061253676119

Dinding - dinding bisu , menemaniku membuka lembaran kelabu

dahulu, kurasakan mereka bernyanyi untuku......

menghalau sepi yang meregang pilu

Entah bagaimana bisa aku setegar batu...

menahan beban rindu

padahal kelopak - kelopak dusta telah merekah untukku

menyebarkan aroma wangi perselingkuhan darimu...

aku tetap menunggu

*******

Dinding - dinding itu ,dahulu pernah berbisik padaku

aku hanya terpaku...

kurasakan butiran airmataku dingin membeku....

terbayang peluhmu denganya diperaduanku

ingin kuhempas sutra indah .. menjadi debu

namun hatiku luruh , kala wajah sesalmu menghiasi doaku

*******

Dinding - dinding itu, kini hanya diam membisu

mendekapku dalam ragu....

tak ada lagi suara, bisikan apalagi nyanyian pengisi sepiku

pohon cintaku kini dipenuhi benalu

ketika cinta kita mengering , daunya berguguran satu persatu

*******

Dinding -dinding bisu, lihatlah aku....

aku yang telah setia berkeluh kesah padamu

aku yang telah berceloteh tentang kebodohanku

tetaplah membisu !

biar  kisah ini segera berlalu, berganti kisah baru

*****  move on ****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun