Inilah kisah maya………….
Mendapat kabar bahwaMommy jatuh pingsan mas yayok terburu buru pulang dari balai desa, dia memandang lekat lekatsosok istrinya yang terbaring lemas di tempat tidur, entah sudah berapa lama dia terduduk disamping ranjang,ada rasa bersalah yangmenggelayut dimatanya ,hanya wanita ini yang bisa meluluhkan kekerasan hatinya selama ini.
Masih terbayang ketikamommy bersikeras memintanya untuk tidak ikut lagi dalam PILKADES yg sebentar lagi akan segera digelar , “ masmom tau mas masih ingin mengabdi danmelayani warga, tapijangan lupa sama keluarga,selama ini mommerasakan kehilangan sosok suami di rumah, anak anak juga merasakan kekurangan waktudan perhatian dari ayahnya dan bukan hanya karena kendala itu masdi desa ini sekarang sudah banyak warga yang pinter pinter dan punya kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin, berilah mereka kesempatan,kalau mas masih ikut juga mencalonkan diri tentu mereka akan merasa sungkan dan mundur dengan alasan menghormati kita, itu tidak baik untuk kemajuan Desa ini kedepan”.
Suara adzanmenyadarkan mas yayok dari lamunanya, dia bangkit berdiri dan merapikan selimutistrinya sampai menutupi dada, diciumnya kening mommy dan dia bergegas keluar kamar, langsung menujukamar mandi utk berwudhu, kini dia sudah sudah tau keputusan apa yang harus dia ambil, Selesai menunaikan ibadah sholat tak lupa dia panjatkan doa agar Tuhan senantiasa melindungi keluarga,wargadan Desayg sangat dicintainya.
*****
Yang ini kisah nyata………
Mas yayok adalah salah satu kompasianeryang berhasil merebut perhatian mommy, gayanya yang kepabakan danbijaksana,komen2nya yangsarat makna telah membuat mommyterkagum kagum, dialah sosok kakak yangdipertemukanlewat dunia MAYA, dan ketikaide untuk menciptakan sebuah desa fiksi munculmas yayoklah orang pertama , kandidat yang sangat kompeten untuk mommy ajak bersama bersama mewujudkanideitu, gayungpun bersambut…… mommy dan mas yayok berhasil mengajak teman2 kompasianeryg lain untuk ikut serta mewujudkan lahirnya sebuah Desa Fiksi yang kemudian di kenal dengan nama DESA RANGKAT.
Tentu sajamemulai itu bukanhal yang mudah, apalagi mengajak orang2 yang terdiri dari berbagaikarakter, namun justru perbedaan2 karakteritulah yang membuat Desa Rangkatmenjadi komunitas yang menarik, dari sanalah lahir peran peranWarga Desa, mulai dari Kades,bukades,sekdes,hansip,tukang pijat, tukang becak,petugas arsip,karang taruna,RT,RW, dst seperti layaknyaapa yang ada di desa NYATA, semuanya lahir atas pilihan masing masing warga yang diwujudkan lewat merangkai kata/postingan, banyak teman2 yang sangat berhasil memerankan tokohfiksinya.
Ada satu puisi yang mommy buatyang menggambarkanbagaimana sulitnya memulai ,membuka jalur untuk menuju Desa impian
“Langkah Awal…..
Betapa sukar membuka jalur
untuk menuju ke desa yang subur
sebelumnya dihadang semak rimbun
terhalang bentangan jaring laba-laba
Butuh tekad dan keberanian
membabat rumput liar yang jadi palang
butuh semangat dan perjuangan
setiap saat hewan buas bisa datang menerkam
Entah dari mana muncul keyakinan
tuk membuka lahan di desa harapan
tak ada niatan untuk menguasi lahan
yang ada hanya kerinduan
menemukan persahabatan di desa impian
Betapa sukarnya membuka jalur
tanpa tau arah kaki melangkah
duri duri yang menggores dikulit
ular berbisa sembunyi di semak semak
Ketika niat sudah di tetapkan
arah sudah nampak dari kejauhan
jalan desa mulai kelihatan
Sawahnya terbentang luas
tunas tunas tanaman bermunculan indah
Desa Harapan
Petani bekerja seharian…
menggarap sawah , menanam benih
berdoa… saat musim panen tiba
Rasa lelah… kerja keras…. terbayar sudah
Ini adalah pendapat mas yayok ketika kita berbincang2 bersama beberapa teman2,yang menyoroti ,masalah PILKADES dan masalah peran MAYA dan NYATA :
( ada sedikit yang tidak mom publish dulu )
Desa Rangkat jelas MAYA karena merupakan akronim dari frase Diskusis Elok Sarat Asah Asuh dalam Merangkai Kata. Yang Nyata adalah tali persaudaraan yang disatukan TANGAN TUHAN (istilah pak astoko di Kopdar Yogya) dan aktivitas serta kreativitas warganya dalam tulis menulis. Perangkat Desa semuanya juga OTOMATIS FIKTIF, karena yang NYATA adalah peran warganya. Kata FIKTIF yang saya tegaskan tersebut, menunjukkan bahwa seorang Kepala Desa dan perangkat desa lainnya tidak boleh merasa LEBIH BERPERAN dibandingkan warga yang tidak memilih peran menjadi perangkat desa. Kasus ini dulu sempat menghangat dan hampir meluluhlantakkan Desa Rangkat, terbenam dalam RAWA yang dalam dan berlumpur. Saya selaku KADES I Desa Rangkat sempat menahan mommy untuk membekukan peran Kades dan Bu Kades, semata untuk menghindari perdebatan yang tidak DESA (diskusi elok sarat asah asih asuh) dan menyelamatkan Desa Rangkat yang aman, damai dan tenteram dari orang orang yangtidak bertanggung jawab. Tapi karena wacana PILKADES telah bergulir, mau tidak mau, sebagai KADES I, saya terpanggil untuk meluruskan SEJARAH dan ARAH perkembangan DESA RANGKAT. Menilik setting sejarah pendirian Desa Rangkat postingan mas Odi, jelas terjadi di jaman kerajaan dan desa-desa di jaman kerajaan suksesinya dilakukan berdasarkan WARISAN. Merujuk postingan tersebut, JELAS mommy punya hak yuridis monarkhi untuk memilih mekanisme PILKADES. Selaku Kades I, saya mengingatkan warga Desa Rangkat, bahwa desa kita merupakan sejarah indah yang layak untuk mendapatkan perlindungan UNESCO, sehingga situs-situs dan bangunannya tidak boleh dirubah, semegah apa pun bangunan baru itu. Desa Rangkat adalah desa MAYA tempat kita melepas lelah setelah beraktivitas dari kegiatan NYATA. Jika Desa Rangkat di Kompasiana.com diformalkan, maka kita akan terjebak dalam aktivitas dan pemikiran rutin yang menyerap banyak energi. Kita akan kehilangan CAGAR ALAM tempat kita menjaga IMAJINASI dan SIFAT MANUSIAWI, dimana manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan interaksi tidak formal dalam bentuk PERSAUDARAAN. Marilah kita belajar dari AUSTRALIA, dimana pendatang dengan modal besar mengembangkan infrastruktur dan tatanan sosial baru, dan pemilik ASLI benua Australis justru disebut AB-ORIGIN alias nggak ketahuan dari mana asalnya. Saran saya, siapa pun Kadesnya nanti, akan berlabel KADES II Desa Rangkat. Sayapun akan menggunakan label Kades 1 Desa Rangkat. Dengan demikian, tujuan kita di dunia MAYA memupuk dan mengembangkan persaudaraan yang NYATA tidak terkena POLUSI budaya di kehidupan NYATA. Semoga pendapat saya bisa menyejukkan hati dan menyatukan semua perbedaan pendapat. Amin. Kades I Desa Rangkat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H