Eitts, BOBA di sini bukanlah sejenis minuman. Meskipun aku mengasumsikannya demikian. BOBA yang kumaksud merupakan sebuah singkatan yaitu Buku Orang Baik belajar Antikorupsi.Â
Buku ini baru saja diluncurkan pada 9 Desember 2024 lalu. Hasil kerjasama dari Polri dan Universitas Islam Indonesia (UII).Â
Tepat pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2024 di Auditorium Mutiara STIK-PTIK, Jalan Tirtayasa Raya, Kebayoran Baru, Jakarta.Â
Pas tahu ada peluncuran buku ini, aku langsung tertarik untuk membacanya. Sayangnya Molzania tinggalnya di Palembang. Alhamdulillah, berkat bantuan salah seorang teman yaitu Bicik Annie Nugraha, aku bisa mendapatkan buku ini.Â
Sebenarnya ada dua buku pendidikan antikorupsi yang diluncurkan. Masing-masing bukunya dibagikan gratis kepada peserta acara. Â Salah satunya ya si BOBA ini. Tebalnya lumayan sekitar 300-an halaman.Â
By the way, Bicik Annie ini wong kito galo yang juga terlibat di dalam pembuatan buku BOBA. Beliau didapuk sebagai layouter buku BOBA.Â
Buku ini diterbitkan oleh OM Institute & Omong-Omong Media pimpinan Mbak Okky Madasari. Aku senang banget bisa kebagian satu buku. Soalnya ternyata isinya lengkap banget.
Jadi, buku BOBA ini merupakan buku pendidikan antikorupsi yang berbasis kasus. Di dalamnya memuat tiga belas kasus korupsi mega skandal yang pernah terjadi di Indonesia.Â
Pembuatan buku ini melibatkan sepuluh orang narasumber tokoh publik ternama. Diantaranya Novel Baswedan, Herbert Nababan, Alief Yulian Miftach, Harun Al Rasyid, Aulia Postiera, dan masih banyak lagi.Â