Mohon tunggu...
Firsty Ukhti Molyndi
Firsty Ukhti Molyndi Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Korean Enthusiast | Cerebral Palsy Disability Survivor

Seorang blogger tuna daksa dari Palembang. Memiliki minat tulis-menulis sejak kecil. Menulis berbagai problematika sehari-hari dan menyebarkan kepedulian terhadap kaum disabilitas. Blog: www.molzania.com www.wahkorea.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mari Menggapai Lailatul Qadr di Penghujung Bulan Ramadhan

10 Juni 2018   13:41 Diperbarui: 10 Juni 2018   14:12 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: elevenia.co.id

Menjelang detik-detik terakhir di Bulan Ramadhan, muncul perasaan sedih di dalam hati karena sebentar lagi akan berakhir. Momen ramadhan yang hanya ditemui setahun sekali ini akhirnya harus  kembali berpisah. Tidak ada jaminan apakah sanggup bertemu lagi tahun depan. Ataukah nyawa di raga ini justru lebih dulu kembali ke pangkuan Rabb-Nya?

Berbicara soal malam di bulan Ramadhan membuat Molzania teringat pada masa-masa di waktu masih kecil. JIka malam telah tiba, mama Molzania biasa menyuruh anak-anaknya untuk segera beristirahat seusai kegiatan tarawih dan belajar dilakukan. Hal itu untuk mengantisipasi agar bisa bangun lebih awal sebelum waktu sahur.

Satu jam sebelum sahur, mama akan membangunkan kami semua untuk menunaikan shalat tahajjud. Sesuatu yang biasanya malas kami lakukan bila itu bukan Ramadhan. Setelah tahajjud bersama ayah dan mama, biasanya kami memulai untuk kegiatan mengaji bersama. Jumlah anggota keluarga kami ada 4 orang. Per orangnya mendapat giliran membaca Al-Qur'an selembar demi selembar. Saling mengoreksi bacaan, lalu ketika jam 4 tiba kami pun makan sahur.

Source: thisisgender.com
Source: thisisgender.com
Ada perasaan hening dan syahdu ketika melantunkan bacaan Al-Qur'an di malam bulan Ramadhan. Sangat berbeda dari bulan-bulan yang lain. Tujuan mama membangunkan kami tentu saja untuk meraih malam lailatul qadar. Pada malam itu sebagaimana disebutkan pada Al-Qur'an surah Al-Qadr, merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malaikat-malaikat turun dari langit dan penuh dengan kesejahteraan hingga terbit fajar. Disebutkan pula, bahwa Al-Qur'an diturunkan pada malam tersebut.

T idak ada yang tahu persis tentang kapan Lailatul Qadar berlangsung. Namun sejumlah hadis mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar akan muncul pada 10 hari terakhir ramadhan.

Tanda-Tanda Kehadiran Malam Lailatul Qadar

Terdapat banyak hadist yang meriwayatkan tentang ciri-ciri malam Lailatul Qadr. Diantaranya disebutkan dalam hadist riwayat Imam Muslim, bahwa salah satu tandanya ialah kemunculan cahaya putih tanda sinar yang menyeruak saat matahari terbit pada pagi hari. Pada hadist yang lain, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ibnu Huzaimah, disebutkan bahwa malam Lailatul Qadr merupakan malam yang bebas, tidak panas dan tidak dingin, tak ada mendung, tak ada hujan dan angin, dan ada bintang yang dilemparkan.

tekad.id
tekad.id
Terlepas dari tanda-tanda malam Lailatul Qadr diatas, penting bagi umat muslim untuk senantiasa meningkatkan kualitas ibadah terutama di akhir-akhir bulan Ramadhan ini. Ibaratnya pertandingan sepakbola, hari-hari terakhir memasuki babak injury time. Kalau skornya sudah jauh tertinggal, setidaknya harapan untuk memperkecil ketertinggalan masih tetap ada. Sekali lagi, berlomba-lomba dalam kebaikan itulah kuncinya. Selamat berjuang ! ^^

Source:

Islami.co

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun