Penderitaan terbuka lebar bagai pintu yang tak tertutup
Lalu lalang silih berganti tak lepas pergi
Yang lalu berlalu yang datang berdatangan
Tambah menambah tak kunjung usai
Selangkah maju bermujur saat itu menanti Â
Namun seribu kisah luka pun selalu menghampiri
Seakan terutus saat luka derita pun beriringan
bagai irama musik dalam iringan lagu di tengah duka
Pada pintu batas derita ini tangisan terlantum
Ditengah hiruk pikuk dunia yang tengah menangis akan wabah corona yang seram
Menelan satu persatu jiwa yang lengah dikala pintu terbuka Â
Namun harapan kuat akan berlalu bila pintu waspada terikat dalam raga
Semua takut menakuti sesama yang lain  lagi turut ketakutan
Himbau menghimbau pun beriringan agar taat aturan Â
Namun yang turut hanyalah yang empunyai hati waspada
Sebagian tak menghiraukan seruan yang tiada hentiÂ
Dalam doa pun berharap akan kuasa yang berkuasa tegas prinsip
Demi memutuskan tali Corona yang kian ganas agar berlalu
Menutup pintu derita agar menjauh selamanya
terkunci dari ganasnya pemangsa hidup alias Covid-19Â
Fatuknutuk, 19 April 2019
Yakobus M. Dini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H