Mohon tunggu...
Yakobus Molo Dini
Yakobus Molo Dini Mohon Tunggu... Guru - Data Diri

Berjalan sambil Menuai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Komuni Pertama, Awal Panggilan yang Terberkati

6 Oktober 2019   12:31 Diperbarui: 6 Oktober 2019   12:49 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komuni Pertama merupakan langkah awal panggilan Yesus kepada anak-anak untuk menjadikan mereka sahabat dan teman bicara. Hal tersebut terlukis dalam Injil Matheus 19 : 14 -- 15 yakni " Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang seperti itulah yang empunya kerajaan surga", lalu ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudiaan ia berangkat dari situ".

Naskah ini menjadi sebuah motor penggerak para guru pendampaing dan para pastor membentuk iman anak-anak didik agar anak-anak didik tidak kehilangan arah hidupnya dan menjadi tumpuan dasar  iman yang kuat. Dimana iman anak tidak mudah luntur ketika hujan badai melanda hidup mereka pada akhirnya murtad dan tidak lekang ketika panasnya persoalan hidup mengekang perjalanan hidupnya sehingga mudah sekali memberi keputusan untuk pindah agama.

Para guru agama sebagai pendamping telah menanamkan butir-butir iman kepada anak-anak yang selama ini mengikuti pembinaan sebagai langkah awal membina komunikasi dengan Yesus yang diimannya. Bahkan ujian tertulis pun telah dilakukan oleh Rm. Emanuel Nautu, Pr sebagai cerminan pembinaan selama sebulan lamanya.

Hal ini dipertegas oleh Kahlil Gibran

"Periksalah buku kenanganmu kemarin, dan engkau akan tahu bahwa engkau masih menghutang kepada manusia dan kehidupan"

Kata-kata ini pikiran kita agar menanamkan iman yang terbaik kepada anak merupakan proses memanusiakan anak-anak sebagai bagian terpenting dalam kehidupan gereja.  Bahwa kita sebagai orang tua, guru pendamping memiliki hutang yang besar jika tidak menanamkan iman yang kuat dan kokoh kepada anak-anak. Apalagi menghadapi jaman modern dengan kemajuan teknologi  digital yang tengah dihadapi oleh anak  akan mampu melumpuhkan iman dan hidupnya akan goyah oleh media informasi dalam planet bumi ini.

Dasar inilah Paroki Sta. Sesilia Kotafoun Stasi St. Markus Efudini  sebelum menerima komuni pertama selalu diawali dengan berbagai pembinaan pada peserta didik yang tengah duduk di bangku kelas V sekolah dasar. Dalam kalender kerja setiap paroki biasanya berlangsung pada bulan juli sampai oktober dan sangat tergantung pada putusan dewan pastoral paroki saat menyusun kalender kerja.

Pada tahun ini Paroki Sta. Sesilia Kotafoun yang terdiri dari gereja induk dan tiga stasi yakni Stasi St. Markus Efudini, Stasi St. Benyamin Fatuao dan Stasi As Manlea mulai menyelenggarakan pembinaan Komuni Pertama mulai dari bulan agustus sampai september dengan pendampingan para guru agama katolik dan para pastor yang bertugas di paroki. Bahkan peserta calon Komuni Pertama pun dilakukan test tertulis atas berbagai materi yang disajikan.

Menurut Rm. Emanuel Nautu, Pr bahwa test yang dilakukan agar memacu para peserta Komuni pertama lebih mendekatkan diri pada Yesus yang diimaninya dengan doa-doa yang telah diajari dan dihayati dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam sambutan saya kepada peserta komuni pertama yang terdiri 97 anak  yang didampingi para orang tua  di Stasi St. Markus Efudini bahwa Yesus dalam perjalanan hidupnya yang tertulis dalam empat  injil dan sekian banyak surat yang ada dalam kitab suci, Yesus  selalu dekat dan bersahabat dengan anak-anak, Yesus juga mengumpamakan Kerajaan Allah seperti seorang anak, dan ketika Yesus memikul salib " Dia" masih menghibur para wanita dan anak-anak yang menangis.

Ini berarti anak-anak merupakan harapan kehidupan iman gereja di bumi ini. Maka perlu ditanamkan iman yang berakar dalam diri anak agar tidak mudah goyah ketika angin taufan melanda dirinya dan tidak mudah luntur ketika hujan badai gelombang menerjang hidupnya bahkan tidak mudah lekang ketika panas bumi membakar iman yang tengah tumbuh dalam diri anak. Sebagai orang tua yang adalah pondasi dasar peletak imananak  harus terus memupuki diri anak dengan cinta dan kasih sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun