Teknologi zaman sekarang sudah berkembang luas dari yang awalnya berkomunikasi berkirim surat lewat merpati sekarang sudah canggih menggunakan smartphone yang sekali tekan bisa menghubungkan. Eits, yang berkembang juga bukan  Cuma di bidang komunikasi, dibidang pertanian tidak kalah canggihnya. Dulu menggunakan cangkul sekarang menggunakan mesin tractor, malah- malah satu mesin bisa dipakai untuk beberapa penanganan.
Walau seperti itu, masih banyak petani yang menggunakan cara lama dan menggunakan tenaga fisik terlalu banyak dalam kegiatan bertaninya. Hal itu disebabkan mahalnya harga mesin atau alat pertanian yang berguna memudahkan kegiatan Bertani.
Pemerintah telah memperkenalkan UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan), usaha ini diharap dapat membantu para petani yang membutuhkan penggunaan Alsintan ( Alat Mesin Pertanian) tanpa harus membeli melainkan membayar jasa yang sudah disepakati. Selain itu, UPJA ini juga diharap untuk menarik minat para pemuda untuk melakukan kegiatan bertani. Â UPJA juga digunakan untuk memperoleh keuntungan usaha.
Alsintan dapat membantu petani dari hulu kehilir yaitu mengolah lahan, pengairan, panen, dan kegiatan pasca panen pun dapat dilakukan dengan Alsintan yang mana dapat menjadi solusi dari langkanya tenaga kerja di daerah pedesaan. Usaha Pelayanan Jasa Alsitran memiliki beberapa fungsi yaitu
- Pelayanan jasa Alsintan dalam penanganan budidaya
- Pelayanan jasa Alsintan dalam pengananan panen hingga pengolahan
- Pelayanan meningkatkan daya saing dan perbaikan kesejahteraan petani.
Usaha ini dikelola seorang manajer yang memiliki para operator dan jika usaha ini sudah mulai berkembang dapat mengangkat bagian administrasi, keuangan, dan teknisi. UPJA diupayakan untuk dapat dilakukan diseluruh wilayah Indonesia tetapi hingga saat ini ada beberapa pertimbangan akan lahan yang hendak digarap serta rasio kebutuhan alat mesin pertanian. Untuk lahan yang wilayah serta topografi bervariasi seperti berlereng akan mempersulit alsintan, maka dari itu pada wilayah tersebut tidak perlu dibentuk UPJA. Dalam pembentukan usaha ini pentingnya memperhatikan wilayah, faktor potensi lahan yang hendak digarap, serta rasio alsintan yang dibutuhkan dalam pembentukan UPJA pada suatu wilayah, dari sini dapat dilihat keuntungan pembentukan UPJA dapat memberikan lapangan pekerjaan dan dapat dikerjakan oleh pemuda setempat.
Pembentukan dilaksanakan dengan musyawarah ditingkat desa atau kecamatan besera para petani setempat, agar dapat mendapat musyawarah mufakat. Modal awal pada usaha ini yaitu ada yang swadaya ada juga bantuan dari pemerintah, seperti pada UPJA Tani Karya Mandiri di Tuban dibantu dengan dana sebesar Rp 560 juta dan memiliki swadaya tani sendiri sebesar Rp 120 juta.
Pelaksanaan UPJA ini juga harus terus berkembang dengan membangun kerjasama Bersama kelompok tani sekitar guna menggunakan usaha jasa ini. Dalam penerimaan jasa harus juga menguntungkan satu sama lain. Pemberian alsintan yang sekarang sudah sampai pelosok nusantara sudah dirasakan manfaatnya oleh petani. Karena, tidak hanya mempercepat dalam pengolahan malah- malah dapat mengurangi modal juga. Dalam pelaksanaan UPJA ini juga dapat membantu perbaikan hasil tanaman pangan, sehingga hasilnya lebih berkualitas baik serta berkelanjutan dan mampu memenuhi kebutuhan.
Jadi, itu beberapa hal yang saya tulis dan perlu ketahui tentang keberadaan UPJA. Jika wilayah pembaca membutuhkan terbentuknya UPJA coba di musyawarahkan dalam pembentukan dan bagaimana mendapatkan UPJA tersebut.
Sekian, Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H