Mohon tunggu...
Yuniati Kridataninaningsih
Yuniati Kridataninaningsih Mohon Tunggu... Penulis - AUTHOR

Seorang ibu yang ingin selalu berdaya dan tumbuh lewat tulisan karena MENULIS adalah SENI KEHIDUPAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenali Bullying di WhatsApp Group

8 September 2024   19:05 Diperbarui: 8 September 2024   19:33 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

WhatsApp, aplikasi pesan instan yang sangat populer, telah menjadi sarana komunikasi yang praktis bagi jutaan orang. Grup sebagai salah satu fitur utamanya memungkinkan banyak orang untuk berinteraksi dalam satu percakapan. 

WhatsApp Group bisa menjadi tempat yang positif untuk berkomunikasi dan berbagi informasi. Namun, seperti halnya media sosial lainnya, WhatsApp Group juga dapat menjadi lahan subur untuk perilaku negatif seperti bullying yang sering terjadi secara verbal, mulai dari ejekan, penghinaan, hingga ancaman. Anehnya lagi fenomena tersebut tidak hanya terjadi di lingkungan anak kita tapi juga kita sendiri tanpa sadar telah ikut melakukan. 

Biasanya dalam sebuah grup, ada dinamika sosial yang membuat anggota merasa harus menyesuaikan diri dengan norma-norma yang ada. Ketika ada anggota grup yang memulai tindakan bullying dan akan semakin diperparah apabila ada anggota lain yang  mungkin terpaksa ikut serta agar tidak merasa tertinggal atau menjadi korban berikutnya.

Bullying di WhatsApp Group tidak bisa dianggap enteng. Ketidakharmonisan dalam grup bisa mempengaruhi komunikasi dan hubungan antar anggota yang kadang terbawa hingga pergaulan sehari hari.

Sementara dampak psikologisnya bisa sangat merugikan, baik bagi korban maupun lingkungan sekitar. Korban sering merasa terisolasi, rendah diri, dan stres atau istilah gaulnya kena mental.

Jika kita sudah merasakan percakapan dalam grup mengarah ke bullying terhadap anggota yang lain jangan diam. Berikan dukungan kepada korban dan beri tahu pelaku bahwa perilaku mereka tidak dapat diterima. Kadang-kadang, hanya dengan menunjukkan bahwa ada yang tidak setuju, pelaku akan berhenti sehingga diharapkan semua anggota lebih nyaman untuk berkomunikasi dalam group.

Mulai sekarang stop bullying supaya suasana grup tetap positif dan aman. Semua akan terwujud  dimulai dari kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun