Telah beredar sebuh rekaman vidio  yang di duga sebuah kampanye hitam  yang telah tersebar di kalangan pengguna media sosial di MAkassar,  Sulawesi Selatan. Dalam sebuah vidio  yang berdurasi 45 menit tersebut,  terdapat seorang perempuan yang menjelek-jelekkan pasangan calon presiden no urut 01 Joko widodo dan Ma'rud Amin.
Vidio yang tersebar tersebut itu menampilkan seorang emak-emak  yang sedang bertamu  dan di rekam gambar oleh tuan rumah sendiri.  Emak-emak tersebut mengungkapkan dampak buruk yang akan terjadi jika Jokowi terpilih kembali sebagai presiden di indonesia.  Dia menjelaskan jika Jokowi terpilih Maka pelajaran agama di sekolah anak akan di hapuskan.
"Apakah mau pelajaran agama di sekolah di hapuskan oleh Jokowi dan menteri-menterinya, itu kan salahs atu program mereka," kata emak-emak yang hingga kini masih belum di publikasikan identitasnya.
Vidio-vidio yang tersebar melalui sebuah grup- grup percakapan WhatsApp, terlihat seorang perempuan tersebut menjelaskan alasan tidak memilih Jokowi-Ma'ruf. Emak-emak tersebut mengatakan sang Capres  bakal menggantikan pesantren menjadi sebuah sekolah-sekolah umum.Â
Tapi belum di ketahui  di mana lokasi pengambilan gambar vidio tersebut, dan dari mana sumbernya.  Hanya sedikit latar belakang yang bisa menggambarkan lokasi  tempat kejadian tersebut,  Namun wajah yang terekam di dalam vidio tersebut terlihat jelas, dan menggunakan pakaian atribut logo Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Namun di dalam Vidio tersebut sang emak-emak masih sangat ingin melanjutkan kampanyenya, tetapi di potong oleh seorang kali-laki yang di duga sebagai perekam vidio alias pengambil gambar. "Selesai dulu ya, Bu, karena saya buru-buru," kata lelaki tersebut dengan berlogat kental khas sulawesi tersebut.
Ketua Bawaslu Makassar, Nursari mengaku belum menerima laporan  soal vidio  yang di duga sebuah kampanye hitam tersebut. Namun, vidio yang sudah di terima, dan sementara sedang dalam penyelidikan. Nursari mengatakan, Bawaslu Makassar  berkoordinasi dengan Bawaslu Sulsel berupaya mencari tahu lokasi pengambilan gambar, sebab kepastian lokasi jadi pasar untuk mengusut lebih lanjut dugaan pelanggran pemilu.
"Kita sudah sebar vidio ke petugas pengawas di kecamatan da keluarahan untuk mengidentifikasi lokasinya," Ucap Nursari saat di konfirmasi, Selasa,(05/3/2019). Ketua Dewan Pempinan WIlayah PKS Sulsel Seurya Darma  masaih enggan menggapi serius soal vidio dugaan kampanye hitam yang telah beredar itu. Dia juga membantah wanita di dalam vidio tersebut merupakan seorang  kader PKS, karena bisa jadi ada Pencatutan logo.
Surya mengatakan, pada dasarnya PKS mengampanyekan capres  Prabowo-Dandiaga tetap dalam koridor hukum, upaya kampanye menjauh praktik kampanye hitam. "Bagusnya di lacar asal di mana dapat pertama kali vidio kmapanye hitam tersebut. PKS normatif saja, tidak boleh produksi Hoax dan fitnah, meski suhu politik sudah sangat panas," kaya Surya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H