Mohon tunggu...
molisa
molisa Mohon Tunggu... Penulis - lahir tanggal 17 november 1990

hargai proses maka dollar akan mengalir

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pergaulan Bebas yang Merajalela, Bagaimana dengan Penerus Bangsa Kita

31 Maret 2019   06:21 Diperbarui: 31 Maret 2019   06:32 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: shutterstock

Tingkat seks bebas yang kini semakin meraja lela di kalangan remaja indonesia, semakin memprihatinkan, hal ini di tandai dengan makin tinnginya angka pembuangan banyi dan angka pembunuhan bayi yang kini semakin banyak.

Di Indonesia tingkat sadisme dan seks bebas di kalangan remaja semakin hari kian memprihatinkan. Hal ini bisa liat dari semakin tinnginya angka pembunuhan bayi dan pembuangan bayi di jalanan, yang lebih membuat semakin memprihatinkan adalah pelaku utama tersebut adalah wanita muda yang di antara 14 tahun hinga 26 tahun.

Pada tahun 2017 angka pembuangan bayi di Indonesia tergolong sangat tinngi dalam sejarah, yakni ada 179 bayi yang di buang di jalanan dan ada 79 bayi yang tewas dia nataranya, 10 masih berbentu janain dan 89 berhasil di selamatkan.  Namun, sepertinya di tahun 2018 tren ini akan semakin meningkat lagi. bisa di lihat pada bulan Januari 2018 saja sudah naik hinnga 100 persen angka kematian dan pembuangan bayi. 

Sebagian besar orang tua yang melakukan pembuangan dan pembunuhan bayinya itu lebih memilih menaruh jabang bayinya di jalanan, dan banyak pula yang membunuh cabang bayinya yang tak berdosa tersebut, padahal seharunya merekas harus memikirkan matang-matang ketika hendak emlakukan seks bebas. Apalagi jika masih di bawah umur.

Menurut survei, JAwa Timur menempati posisi tertinngi dalam kasus pembunuhan dan pembuangan bayi pada tahun 2018 lalu. Dengan alasan kekurangan ekonomi dan yang paling terbesar adalah remaja yang masih di kategorikan di bawah umur. Ada baikna kita sebagai orang tua untuk lebih peduli dengan anak-anak kita dalam pergaulan, dengarkan apa yang ingin anak katakan, jangan menhakimi hingga membuat anak susah untuk memagikan kisahnya dengan anda para orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun