Mohon tunggu...
Muhammad Reza
Muhammad Reza Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Mengapa Harus Lanjut Kuliah?

12 April 2015   00:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:14 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuatu yang kerapa menjadi kebosanan ialah mendadak mendapat julukan pengangguran. Setiap hari bergelut dengan bacaan, tugas-tugas kuliah seolah kini memanjakan. Jadi, tanpa itu semua seolah hidup menjadi kurang berbunga. Alasan utama itulah yang kerap menjadikan seseorang atau mahasiswa yang baru menyelesaikan program sarjana ingin lanjut kuliah. Alhasil, ia berburu universitas tujuan untuk melanjutkan studi. Inilah yang memicu timbul masalah baru.

Berbicara soal biaya pendidikan program pascasarjana, negara kita memiliki asupan biaya yang cukup tinggi. Harga pendidikan dari kisaran 8- 10 juta untuk setiap semester menjadi masalah utama bagi lulusan yang ingin lanjut kuliah.Hal inilah yang memicu timbulnya semangat lulusan untuk memburu beasiswa. Banyak beasiswa pemerintah dalam negeri (ex: LPDP, BPI, BPPDN, dll) yang ditawarkan. Konon lagi beasiswa luar negeri, sangat banyak tersedia. Kunci pokok pengurangan saingan pelamar beasiswa tersebut adalah nilai TOEFL dan penilaian terhadap kemampuan menulis Essay. Dua poin besar ini menjadi salah satu penilaian penting ketika hendak mendaftarkan diri dala program beasiswa yang ditawarkan. Masalah baru muncul, sembilan dari sepuluh lulusan mengaku pantas mengundurkan diri karena tidak mampu memenuhi syarat yang ditawarkan.

Kompetensi itulah yang akhirnya akan menyaring yang terbaik.Lulusan yang cerdas dengan IPK diatas 3,5 sungguh sangatlah banyak. Maka, indikator IPK saja sangat tidak cukup menjadi patokan penyaringan beasiswa saat ini. Maka, penerapan modal awal nilai TOEFL dan Essay adalah cara yang cukup adil untuk mengurangi pesaing, menurut hemat saya. Walaupun segelintir orang masih banyak yang menganggap bahwa kebijakan serupa adalah hal yang kurang bijaksana, mengingat bahwa lulusan indonesia yang ingin melanjutan kuliah sangatlah banyak. Lalu apa yang bisa diharapkan dari hal selain beasiswa pemerintah dalam negeri?

Mari, beralih ke program-program kuliah dan beasiswa luar negeri. Para lulusan bisa mencari ribuan kampus di luar negeri yang lebih serius untuk menerima mahasiswa program master. Silahkan coba cara ampuh ini, para lulusan bisa mencari info sebanyak-banyaknya dari kampus tersebut. Poin utama ialah mencari professor dari jurusan yang ingin diikuti, maka bersegeralah menguhubungi professor tersebut. Silahkan dicoba. Ada hal yang sering dilupakan oleh orang banyak bahwa ada kekuatan lain yang bisa mengantar kita untuk lanjut kuliah dan mendapat beasiswa penuh yaitu negosiasi. Janga mengartikan bahwa negosiasi ini layaknya seperti tawar menawar jual beli mobil. Tidak. Negosiasi yang dimaksudkan disini ialah kemampuan kita dalam memperomosikan diri untuk menyertakan proposal riset program magister dan berharap untuk bisa melanjutkan kuliah pada universitas tujuan. Kemampuan inilah yang menjadi nilai tambah buat para lulusan.

Mengapa harus lanjut kuliah?

1. Karena kita bukan orang pintar; Menjadi lulusan sarjana yang dewasa ini telah menjamur belumlah cukup. Bangsa kita sering diremehkan hanya karena strata pendidikan. Maka, jangan ragu untuk melanjutkan kuliah. Karena riset-riset yang bertujuan untuk memajukan bangsa sangatlah diperlukan hingga kini. Kita sudah terlalu banyak melakukan hal-hal besar, namun masih kurang menulisnya. Jadi, melalui kuliahlah, penulisan akademis itu bisa dicapai.

2. Kuliah menjadikan belajar sebagai hobi; Ini adalah masalah besar. Para pemberlajar bangsa ini kian hari kian melejit ke bawah jumlahnya. Kemerosotan ini kerap menumbuhkan minat negatif menuju arah-arah pembodohan dan pendangkalan karakter mahasiswa. Sehingg anggapan lanjut kuliah itu tidaklah begitu penting. Menjadikan hobi adalah cara terbaik untuk mengantarkan pendidikan sebagai kebutuhan orang banyak.

3. Beasiswa berterbaran dimanapun; Jangan pernah lewatkan rezeki yang sudah bertaburan di dunia ini. Cari, lakukan cara-cara terbaik untuk mendapatkannya.Mulailah komunikasi dengan dosen untuk mendapatkan saran-saran serta rekomendasi yang diperlukan selama proses registrasi program master ke universitas tujuan.

4. Membangun mental hebat Pola pikir yang mulai berarah pada tujuan kebaikan akan menjadikan seseorang lebih akademis dan mudah menganalisis gejala perubahan di sekitar dan paham memberikan perlakuan. Maka hal itu akan menjadikan seseorang mudah untuk menghadapi seluruh gejala sosial yang menjadikan ia sebagai orang-orang sukses yang bermental hebat.

Jadi? Tunggu apa lagi? This is your turn. Silahkan cari info sebanya-banyaknya. Stalking itu terlalu penting untuk mencari info kampus yang membutuhkan kamu yang serius untuk melanjutkan studi. Beasiswa telah antri menunggu buat kamu para pembelajar sejati. So, do your best trough your way. Anytime, you will get better that yesterday.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun