Mohon tunggu...
Atmoko P. Pratama
Atmoko P. Pratama Mohon Tunggu... -

Sederhana-kan Saja

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

MIS Simbol Kerukunan Umat Suporter Indonesia

27 Agustus 2013   09:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:46 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Maguwo InternationalStadium (MIS) yang terletak di kabupaten sleman, yogyakarta merupakan tempat yang cukup istimewa bagi kalangan masyarakat pecinta bola. Dengan panorama view yang cukup indah dengan backround gunung merapi yang merupakan ke khasan dari yogyakarta memunculkan suatu rasa kedamaian dan keindahan yang menambah keistimewaan yogyakarta sendiri. Dibalik keindahan dan kemegahan bangunan ini ternyata ada keindahan yang lebih yang akan kita rasakan dari sekedar bangunan itu sendiri. Sebuah keindahan ketika banyak orang berhiruk-pikuk, bersama-sama, tua muda besar kecil menjadi satu dalam bangunan ini. Dimana semua orang terlihat riuh senang tanpa beban, dengan masalah-masalah yang mereka tinggalkan dan hanya untuk satu tujuan yang sama. Tujuan mendukung tim kebanggaan.

Stadion ini juga yang menjadi saksi dimana si empu-nya pemilik stadion yang mereka menyebutnya ini tempat ibadah mereka kedua setelah tempat ibadah mereka kepada tuhan-nya. Sebuah saksi dimana dua kelompok suporter besar di daerah tersebut mengakhiri perseturuan mereka demi satu tujuan bersama, membangkitkan industri sepakbola indonesia yang profesional, tanpa di embel-embeli dengan kerusuhan. Yah mereka adalah Brigata Curva Sud dan Slemania yang berhasil merubah pola pikir masyarakat bahwa sudah saatnya menjadi suporter dewasa, suporter yg berfokus pada tim kebangganya. Sebuah kreativitaslah yang slalu mereka tunjukan dalam setiap pertandingan tim kebanggaan mereka, bukan adu jotos yang justru akan merugikan tim kebanggaan itu sendiri. Saya melihat adu mulut lah yang mereka lakukan 90 menit, adu mulut dengan chants mereka berteriak lantang tanpa lelah entah nantinya hasil pertandingan seperti apa mereka tetap berfokus dengan kreativitas yang mereka tunjukan. Dan kini saya melihat sebagai orang jogja pecinta bola, bahwa yang dibutuhkan tim kebanggaan adalah dukungan baik dengan style seperti apa mereka melakukan dukungan tak akan menjadi masalah, dengan suasana yg sangat kondusif tanpa kerusuhan berbeda-beda seragam yang di kenakan duduk dalam satu tribun saling bertukar pikiran bagaimana memajukan industri sepak bola indonesia yang notabenya sekarang sedang mati suri. Bukankah saat-saat itulah kita bisa menunjukan pada dunia internasional tentang arti bhineka tunggal ika sesungguhnya yang sejatinya kita pelajari sejak lahir. walaupun berbeda seragam tetap satu indonesia.

Momentum 15 Agustus 2013 pertandingan antara timnas indonesia U23 VS Timnas Brunei Darusalam U23 menjadi bukti lagi bahwa MIS merupakan simbol pemersatu suporter indonesia.Bukan berarti tidak melihat Stadion Manahan Solo, Stadion GBK, Dll yang memiliki history masing-masing. Tetapi karena rasa bangga saya terhadap dipilihnya Yogyakarta sebagai veneu tempat pertandingan ini dilangsungkan. Kebanggaan ketika melihat semua suporter dari semua penjuru indonesia datang ke yogyakarta hanya untuk satu kata Indonesia. Bahkan kita yang berbeda tim kebanggaan ada disana BCS, Slemania, CNF, Brajamusti, Maident, Paserbumi,Pasoepati, Snex, Panser, Viking, Jak, Aremania, Bonex Persebaya dan semua yg tdk bs di sebutkan satu persatu berdiri bersama 90 menit saling merangkul membuat mozaik kelas internasional dengan lagu lagu nasionalis yang membangkitkan semangat para pahlawan kita di lapangan.

Hal itu juga menjadikan sekali lagi bukti bahwa Yogyakarta dengan warna biru, merah dan hijaunya bisa bersatu. Kenapa kalian tidak? Hal yang membuat mereka bersatu saya pikir mereka menghilangkan ego masing-masing demi kemajuan industri bola ini kedepanya. Kalau bicara tentang masalah memory masa lalu memang tak akan pernah habis, dan terlupa tapi ketika kita bisa berfikir dewasa dan maju kedepan saya pikir kita pasti bisa duduk bersama apapun warnanya.

Setelah ini akan ada pertandingan besar yang akan di gelar di yogyakarta pertandingan El- Clasico antara Persija Jakarta VS Persib Bandung. Semoga MIS kembali menunjukan Auranya sebagai tempat pemersatu. Animo yang pasti akan sangat luar biasa untuk tim kebanggaan masing-masing. Sebagai warga Yogyakarta sendiri akan selalu welcome terhadap suporter mana saja yang akan bertanding mendukung tim kebanggaan mereka masing-masing, mendekati match kadang akan banyak provokator yang memanaskan suasana, jadi berokuslah. Alangkah indahnya bukan? saat dengan suasana Yogyakarta dengan tata kramanya yang selalu di emban kota ini suporter kedua kesebelasan duduk satu tribun berfokus untuk klub masing-masing tanpa ada embel-embel balas dendam dsb. Di mulai Yogyakarta untuk indonesia, bersatulah suporter indonesia musuh kita hanya satu rasa lelah dalam mendukung tim kebanggaan buka suporter lain yah hakekatnya keluarga tanah tumpah darah kita sendiri indonesia.

Yogyakarta Behati Nyaman.

#MCK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun