Malam itu, terjadi obrolan santai  dari beberapa sahabat disalah satu cafe di Jember. semakin larut obrolan semakin bermacam-macam. hingga sampailah pada satu topik "yuk muncak". entah siapa yang memulai memunculkan ide ini, sedangkan beberapa diantaranya menjawab "gas aja, kemana?" dan beberapa menjawab "Ranu Kumbolo". keesokan harinya tanpa adanya persiapan yang matang kami memutuskan untuk menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru .Â
Ranu kumbolo merupakan sebuah danau air tawar yang kerap kali dijadikan lokasi transit bagi para pendaki sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Semeru. danau ini terletak diketinggian 2.400 Mdpl. danau ini merupakan sumber mata air bersih yang digunakan oleh para pendaki, penduduk sekitar hingga binatang liar yang ada dikawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru . debit airnyapun sangat melimpah. lokasi ini juga digunakan sebagai camping point para pendaki. Ranu Kumbolo berlokasi diantara wilayah perbatasan kabupaten Malang dan kabupaten Lumajang. untuk menuju  ke lokasi ini jika melalui kabupaten Malang, kemudian melanjutkan perjalanan menuju tumpang dan menuju desa ranupani.Â
sejujurnya sih, untuk menuju kelokasi ini bukanlah persoalan yang mudah. kekuatan fisik, mental serta motivasi yang kuat sangat berpengaruh untuk bisa menuju ke lokasi ini. karena perjalanan sekitar 10km ditempuh dengan jalan kaki dengan track yang cukup panjang dan dengan kontur jalan setapak. bagi yang ingin menuju ke lokasi ini sangat disarankan untuk menyiapkan fisik setidaknya satu minggu sebelum keberangkatan. selain menyiapkan fisik, persiapan lain yang penting juga disiapkan adalah KTP sebanyak tiga lembar, surat keterangan sehat serta materai.
Di Desa Ranupani tepatnya dipos perijinan berkas-berkas tersebut menjadi syarat mutlak bagi para pendaki sebelum melakukan pendakian menuju Gunung Semeru ataupun hanya sekedar menuju Ranu Kumbolo. disamping itu juga, persiapan perbekalan juga tak kalah penting serta peralatan pendakian seperti (jaket tebal, materas, sleeping bag, tenda, sarung tangan, penutup kepala, masker).
untuk tiket masuk kekawasan ini yaitu Rp. 10.000 perorang dan Rp. 20.000 pertenda. untuk jalur tracking menuju lokasi ini bisa ditempuh melalui dua jalur pendakian yaitu melalui Watu Rajeng dan Bukit Ayek-ayek. untuk jalur Bukit Rajeng jauh lebih mudah untuk dilalui dibandingkan dengan jalur Ayek-ayek. namun waktu tempuh akan jauh lebih lama dibandingkan jalur Ayek-ayek. sepanjang jalur pendakian hamparan keindahan pegunungan, perkebunan dan beberapa tumbuhan edelweiss akan mudah dijumpai dilokasi ini. bagi para pendaki yang menjumpai tanaman edelweis sangat disarankan untuk tidak menyentuhnya karena tanaman ini termasuk tanaman yang dilindungi dan termasuk bunga langka yang perlu dilestarikan bersama.
Setelah sampai pada Watu Rajeng, pendakian selanjutnya akan ditemani hamparan lembah dan bukit yang terjal serta ditumbuhi pepohonan cemara dan pinus serta suasana pendakian mulai mencekam karena sedikitnya cahaya matahari yang masuk akibat rapatnya pepohonan cemara dan pinus. jika beruntung pemandangan kepulan asap dari puncak Gunung Semeru akan menemani perjalanan menuju Ranu Kumbolo.