Mohon tunggu...
Mokh Muhyidin
Mokh Muhyidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sedekah Bumi sebagai Wujud Syukur Warga Tegalrejo

26 Agustus 2018   14:53 Diperbarui: 26 Agustus 2018   14:58 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu, 22 Juli 2018, dalam sistem pertanggalan Jawa ada satu bulan yang dikenal dengan Bulan Apit. Bulan Apit adalah salah satu bulan yang amat mulia dan biasanya dianggap sebagai bulan yang sangat sakral.

Pada bulan ini masyarakat Desa Tegalrejo mempunyai tradisi yang disebut dengan Sedekah Bumi. Acara sedekah bumi ini diadakan sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas hasil pertanian yang telah didapatkan dalam satu tahun ini.

Acara adat ini sebenarnya sangat populer di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Tradisi sedekah bumi mempunyai makna yang dalam bagi masyarakat, sedekah bumi itu sudah menjadi salah satu bagian yang sudah menyatu dengan masyarakat--yang tidak akan mampu untuk dipisahkan dari budaya Jawa--yang menyiratkan simbol penjagaan terhadap kelestarian yang khas bagi seluruh masyarakat, khususnya yang ada di pulau jawa.

Kegiatan ini menjadi pengalaman yang luar biasa untuk Tim II KKN UNDIP Desa Tegalrejo karena dapat turut serta dalam seluruh rangkaian Sedekah Bumi ini.

Dalam pelaksanaannya, dusun-dusun di Desa Tegalrejo memiliki tradisinya masing-masing, seperti halnya di Dusun Sodo dan Dusun Teges, warga berkumpul di satu tempat untuk berkumpul dan mengadakan syukuran. Masyarakat akan membawa makanan dari rumah masing-masing dan dikumpulkan menjadi satu kemudian dilanjutkan doa bersama.

Setelah dilakukan doa masyarakat akan saling bertukar makanan untuk dibawa pulang kembali. Sedangkan di Dusun Krajan, warga berswadaya untuk membeli satu ekor kerbau untuk disembelih dan dibagikan kepada warga dusun. Penyembelihan kerbau itu dilakukan karena sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun.

Selain menyembelih kerbau, warga juga memperingatinya dengan mengadakan pagelaran wayang. Begitu juga dengan warga Dusun Pendem yang memperingati sedekah bumi dengan mengadakan pagelaran ketoprak. Meskipun setiap dusun memiliki cara yang berbeda dalam memperingati sedekah bumi, namun mereka memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai wujud syukur kepada Sang Pencipta agar hasil pertanian tahun depan tetap berhasil dan melimpah.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun