[caption id="attachment_275543" align="aligncenter" width="300" caption="Peresmian Munas Ke 3 FLP di Bali"][/caption] Bali, hari Jum'at, tanggal 30 Agustus 2013 acara Musyawarah Nasional Ke 3 Forum Lingkar Pena (FLP) resmi di buka di hotel Sintha, Bali.  Acara pembukaan Munas ke 3 FLP di awali dengan pembacaan Ayat suci Al-Quran kemudian selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia raya dan menyanyikan lagu Mars LFP setelahnya. Pembukaan Munas Ke 3 FLP cukup meriah dan dihadiri banyak delegasi cabang wilayah maupun daerah seluruh Indonesia bahkan ada juga dari delegasi cabang Arab Saudi yang bisa hadir. Beberapa tamu undangan juga hadir diantaranya Bapak Mabruri seorang staf ahli kominfo, Bapak Ida Bagus Putu Kumara seorang perwakilan Gubernur Bali, Ibu Oka Rusmini seorang sastrawan Bali, Bapak Hari selaku staf ahli Telkom dan juga Novelis terkenal Ustad  Habiburahman El Shirazy. Munas ke 3 FLP ini juga dimeriahkan dengan suguhan gamelan khas Bali dan Tarian Tradisional Bali. Tarian tradisional Bali yang dipertunjukkan adalah Tari Wirayuda dan Tari Baris Berbaris. Tari Wirayuda merupakan karya I Wayan Dibia pada tahun 1979. Tari ini menggambarkan Kepahlawanan prajurit untuk bersiap maju ke medan perang. Sedangkan Tari Baris berbaris merupakan tari Bali yang menggambarkan ketangkasan pasukan.Tarian ini biasa ditampilkan pada upacara dan acara tertentu. [caption id="attachment_275545" align="aligncenter" width="778" caption="Tari Baris"]
[/caption] Pembukaan Munas Ke 3 FLP di Bali ini resmi di buka oleh Bapak  Ida Bagus Putu Kumara selaku staf ahli perwakilan Gubernur Bali yang tidak bisa hadir. Peresmian Munas tersebut ditandai dengan ceremonial pemukulan Gong oleh Bapak Ida bagus Putu Kumara sebanyak 5 kali pukulan yang menandakan bahwa 5 kali pukulan sebagai interpretasi dari 5 butir Pancasila. Sambutan Bapak Ida Bagus Putu Kumara, selaku perwakilan dari Bapak Gubernur Bali, I Made Mangku Pastike  yang katanya tidak bisa hadir karena berhalangan dengan pelantikannya menjadi gubernur baru periode 2013 sampai 2018. Dia membacakan surat dari Bapak Gubernur Bali bahwa dia mempunyai harapan besar terhadap organisasi ini agar FLP mampu memantapkan Konsolidasi Strategis di bidang kepenulisan dan juga mampu memberikan pengembangan kesusastraan dalam mendukung pembangunan nasional. Di dalam Munas ke 3 ini, FLP mengusung tema " Quo vadis Penulis Digital Indonesia". Suatu Era digital yang harus dihadapi para penulis. Diharapkan dari era digital ini, penulis Indonesia makin termudahkan karena bantuan teknologi, yang mana masalah - masalah seperti pengetikan, akses tempat yang jauh, penerbitan buku sampai promosi bisa terbantu dengan adanya teknologi. Penulis juga harus bisa mampu berkompetinsi karena di era digital persaingan semakin ketat dan beragam. Tujuan dari Munas ke 3 ini adalah untuk meningkatkan kemampuan keilmuan penulis selain itu juga penguatan struktur keorganisasian  serta calon ketua baru. Diharapkan di Munas ke 3 ini semua masalah yang dihadapi cabang FLP di daerah bisa terpecahkan sehingga penulis-penulis di daerah bisa bermunculan menjadi penulis yang Berbakti, Berkarya, Berarti untuk bangsa dan negara. salam pena. [caption id="attachment_275547" align="aligncenter" width="778" caption="Tarian Wirayuda"]
[/caption] [caption id="attachment_275549" align="aligncenter" width="778" caption="saya bersama FLP cabang Pasuruan Foto bersama dengan Kang Abik Novelis KCB"]
[/caption] [caption id="attachment_275553" align="aligncenter" width="778" caption="narasumber dari kiri mas irfan selaku MC, Habiburrahman El Shirazy (novelis), Oka Rusmini (sastrawan Bali), Haris (staf ahli kominfo), Mabruri (staff ahli telkom)"]
[/caption]
Lihat Sosbud Selengkapnya
