Mohon tunggu...
Mokhamad Wahyudi
Mokhamad Wahyudi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ingatlah keadilan akan mencari jalannya sendiri meskipun kau tutupi dengan kebohonganmu Kunjungi http://sampulbaca.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Kisah Gajah Sirkus

4 Oktober 2013   08:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:01 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ketika kecil gajah sirkus selalu dirantai dan di ikat di pasak yang di tanam ke tanah oleh majikannya. Suatu saat dia mencoba berusaha keras ingin lepas dari ikatannya. Tapi apa yang dia dapat? Gajah kecil itu selalu gagal. Gajah kecil itu selalu menangis kesakitan ketika dia mencoba melepas rantai yang di ikat di pasak. Karena rasa sakit itulah gajah kecil itu tidak mau lagi mencoba meronta ingin lepas. Dia memilih diam.Karena dia takut, takut sakit.


5 tahun kemudian sang majikan melepas ikatannya. Sang majikan mengajaknya bekerja untuk mencabut pohon besar dan menderek kayu berton-ton beratnya. Gajah sirkus itu sudah dewasa dan sangat kuat sekali.
Setelah bekerja sang majikan biasanya mengikatnya kembali dengan rantai dan di ikat dengan pasak yg ditanam di tanah. Si gajah besar itu diam tak kemana-kemana.

Tiba-tiba ada burung beo datang melihat gajah tersebut dirantai.

“wkkkkakkakkakak, hai gajah kenapa lho ngak lari aja? Mumpung majikanmu lagi pergi”, si beo memberi saran sambil tertawa ketiwi.
Gajah itu tetap diam tak menggubris omongan si beo.

Si Beo kembali meledek “ hai gajah blo’on kamu budek ya, telinga lebar tapi ngak bisa dengar”.

Merasa panas Si gajah membalas,” Ngapain lho gangguin aku, lho ngak lihat ta kakiku diikat.Kalau ngomong jangan asal jeplak dipikir dulu”.

Si Be’o kembali meledek, “wkwkwkwkkwkw dasar gajah blo’on badan gede tapi bego. Apa lho ngak nyadar kalau lho tadi mampu mencabut pohon besar, menderek kayu yang berton-ton beratnya. Itu Cuma rantai yang di ikat di pasak kecil. Sekali lho tendang aja itu pasak jebol.”

“Hai beo lho jangan asal ngomong gue udah ngrasain sejak dulu rasa sakitnya bila aku mencoba lari dari rantai ini”. Gajah itu menjawab dengan kesal.
“Ya udah gajah........ dikasih tau ngak nurut, daripada waktu aku terbuang buat debat sama kamu mending aku pergi aja. Selamat menikmati kebodohanmu ya gajah wkwkwkwkwkwk”, si beo kemudian langsung pergi.

Si gajah pun menjawab sambil berteriak kepada si beo, “ hai...beo. Bolehlah kamu bilang aku Bodoh, tapi AKU LEBIH TAHU DIRIKU DARIPADA KAMU”

Apakah Anda Gajah Itu?

Numpang promo juga ya, Jual Produk kesehatan Herbal dari Tiens bis kunjungi toko online saya http://nutrisi-makanan.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun