Problem produksi pangan selama pandemik covid-19 ini  perlu mendapat perhatian ekstra, karena menyangkut ketahanan pangan. Untuk merespon problem ini, LPPM Universitas Trunojoyo Madura melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abdimas) yang diselenggarakan di Desa Montongsekar, Kec Montong, Kabupaten Tuban.Â
Ketua tim abdimas, Mojiono, M.Si, menyatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk memberi edukasi kepada masyarakat mengenai produksi pangan skala rumah tangga melalui pengenalan teknik budidaya lele dalam ember atau dikenal budikdamber (budidaya ikan dalam ember).
Pelaksanaan abdimas di Desa Montongsekar ini bertempat di rumah warga, yang sekaligus anggota tim abdimas, Fortunata Riana, mahasiswi di prodi Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Trunojoyo Madura.Â
Program budikdamber lele ini dimulai pada awal Juli 2020, yaitu penempatan bibit lele berukuran sekitar 10 cm di unit budikdamber. Satu unit budikdamber dibuat dari ember air kapasitas 80 liter, dilengkapi dengan kran air di bagian bawah untuk memudahkan pergantian air.Â
Unit budikdamber ini dapat diisi 50 ekor bibit lele, dan ditambah dengan pot mini (dari cup plastik) berisi kangkung untuk produksi sayuran. Selama fase pembesaran ini, lele diberi pakan pelet secara teratur hingga mencapai ukuran lele konsumsi. Butuh waktu sekitar 60 hari.
Budikdamber ini sangat cocok diterapkan bagi mereka yang ingin budidaya lele, namun memiliki tempat terbatas. Selain itu, unit budikdamber sangat mudah dibuat dengan pemeliharaan yang juga mudah.
Tantangan utama budikdamber lele ini adalah pakan. Ke depan, penggunaan pakan alternatif sangat diperlukan untuk menekan biaya pakan, namun pertumbuhan lele tetap dapat dipertahankan seoptimal mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H