Mohon tunggu...
ReimonT
ReimonT Mohon Tunggu... Seniman - anak sma

terkadang saya berfikir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggapan pada Pak Ari

28 Mei 2023   22:39 Diperbarui: 28 Mei 2023   22:45 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gus Dur bukan hanya sosok yang humoris, tapi juga sosok yang sangat berpengalaman. Ia lahir pada tanggal 7 September 1940, dan meninggal pada tanggal 30 Desember 2009. Ia merupakan anak salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia, dan menjabat sebagai ketua NU sejak tahun 1984 hingga 1999. Ia adalah tokoh penting dalam perpolitikan Indonesia dan menjabat sebagai presiden dari tahun 1999 hingga 2001. Ia juga aktif sebagai aktivis hak asasi manusia, aktivis demokrasi, dan tokoh toleransi beragama yang menentang sikap intoleran yang mendiskriminasi orang berdasarkan agama, suku, dan budayanya. . Melalui anekdotnya, Gus Dur menarik perhatian pada isu-isu penting dan menyampaikan nilai-nilai moral. Kisah-kisahnya sering diambil dari kehidupan sehari-hari dan diceritakan dengan gaya santai dan menghibur. Anekdot melengkapi pidato, presentasi, atau ceramahnya untuk menjelaskan suatu konsep atau situasi dengan cara yang lebih menarik dan berkesan. Meski memiliki niat positif di balik ceritanya, pesan-pesan Gus Dur terkadang menimbulkan kontroversi. Beberapa orang salah paham atau tersinggung dengan ucapannya, yang bisa disalahartikan sebagai penghinaan atau pencemaran nama baik. Misalnya, ketika seorang pria asal Kepulauan Sula, Maluku Utara, ditangkap polisi setempat karena memposting lelucon yang dibuat oleh Gus Dur tentang kejujuran polisi Indonesia di media sosial. Lelucon yang menyebut mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso itu dianggap menghina oleh sebagian kalangan.

Anekdot ini bukanlah semata sekadar sindiran terhadap individu atau organisasi, melainkan sebuah karya seni yang mampu menggugah perasaan dan memikat pikiran. Ia mencerminkan kehebatan anekdot sebagai bentuk narasi yang menghibur, namun juga memberikan kesan mendalam yang mengendap dalam relung hati kita. Betapa indahnya anekdot ini menggambarkan perjuangan hidup kita yang kadang-kadang memerlukan keceriaan sejati untuk menghadapi cobaan yang melanda. Dalam sekejap, ia merangkum esensi dari arti sebenarnya anekdot: sebagai cerita pendek yang menggelitik dan mengesankan. Maka, izinkanlah cerita singkat yang lucu ini menjadi teman setia di waktu-waktu singkat yang kita miliki, memberikan semangat dan motivasi dalam mengarungi lika-liku hidup, serta menghidupkan pesan tersirat yang dalam sehingga kita mampu merenung dan tumbuh sebagai individu yang lebih baik.

RREHT/34

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun