Mohon tunggu...
Mohammad Sidik Nugraha
Mohammad Sidik Nugraha Mohon Tunggu... Editor - Textpreneur

Lahir dan besar di Bandung. Pernah rutin mengunjungi Perpustakaan Daerah Jawa Barat, bahkan sebelum jam buka dan pegawainya datang, karena ketagihan baca komik "Dragon Ball". Sejak 2007, berkecimpung di bidang penerbitan buku sebagai editor, proofreader, penerjemah, dan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Islam Slimani Bersinar di Leicester

28 September 2016   13:31 Diperbarui: 30 September 2016   23:47 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: www.independent.co.uk

Pada menit ke-24 lebih 38 detik, Marc Albrighton mengirim umpan silang lambung dari sayap kiri ke sisi kanan lapangan. Riyad Mahrez menerima bola di dekat kotak penalti FC Porto. Tanpa berlama-lama, Mahrez melayangkan umpan matang ke mulut gawang yang dijaga kiper kawakan Iker Casillas. Seperti buaya lapar dilempari daging, Jamie Vardy, striker utama Leicester City, meloncat dan menyundul, tetapi luput. Untung saja di sana ada Islam Slimani. Sambil menjatuhkan diri ke depan, dia mencetak gol dengan kepala.

Sontak, King Power Stadium pun bergemuruh. Dalam tayangan di layar kaca, tampak seorang anak laki-laki berteriak dan sangat semringah. Wajar saja jika ribuan pendukung Leicester City begitu gembira. Gol yang diciptakan oleh Islam Slimani itu merupakan gol kandang pertama Leicester dalam ajang Liga Champions.

“Lho, saya kira ini artikel tentang perkembangan agama Islam di Kota Leicester Inggris, tapi ternyata tentang pemain sepak bola” mungkin ada pembaca yang berkata seperti itu.

Awalnya, saya ingin menulis judul “Islam sang Jagal Naga” karena memang itulah julukan yang disematkan bagi Islam Slimani. Namun, setelah mempertimbangkan dampak yang mungkin timbul, saya memilih judul dengan diksi yang positif, seperti novel religius yang laris manis.

Kok bisa-bisanya Islam Slimani dijuluki “Jagal Naga”? Kita perlu menengok beberapa tahun ke belakang. Sebelum bergabung dengan Leicester City, pemain berkebangsaan Aljazair ini bermain di Sporting Lisbon. Di klub itu, Islam selalu menyumbangkan gol ketika timnya mengalahkan FC Porto di Liga Portugal. Dia menceploskan lima gol dalam empat pertandingan yang mempertemukan dua kesebelasan pada musim 2014/2015 dan 2015/2016.

Berkat gol-golnya itu, Claudio Ranieri merasa perlu meminta saran dari Islam Slimani sebelum pertandingan Liga Champions antara Leicester City dan FC Porto yang dijuluki “Naga” dini hari tadi (28/9/2016).

“Saya sangat memercayai Slimani karena dia sering mencetak gol ke gawang Porto ketika dia masih menjadi pemain Sporting. Saya berbicara kepada Riyad dan Islam. Mereka membuat umpan dan menciptakan gol,” kata Claudio Ranieri, seperti dikutip dari situs The Telegraph.

Sebetulnya, Ranieri memberi waktu bagi Islam Slimani untuk menyesuaikan diri dengan gaya permainan Leicester City. Maklum saja, dia baru tiga pekan bergabung dengan Jamie Vardy dan kawan-kawan. Namun, ternyata dia langsung nyetel dengan kesebelasan yang menjuarai Liga Inggris musim 2015/2016 itu.

Di klub barunya, Islam Slimani seperti ikan nyemplung ke air. Dalam laga pertamanya bersama Leicester City di Liga Inggris, Islam Slimani langsung mencetak dua gol dan mengantarkan timnya menang telak 3-0 atas Burnley. Ketika itu, dia pun menaklukkan gawang yang dijaga Tom Heaton dengan sundulan, seperti dini hari tadi. Sampai saat ini, tampaknya tidak sia-sia klub sekecil Leicester menggelontorkan dana sebesar 29,7 juta poundsterling atau sekitar 475 miliar rupiah untuk memboyong pemain kelahiran Aljazair 28 tahun lalu itu.

Meskipun berstatus juara salah satu liga domestik paling bergengsi di dunia, Leicester City tetaplah anak bawang di Liga Champions. Sebagai pelatih, Claudio Ranieri sangat menyadari pentingnya rotasi pemain untuk dapat berlaga di beberapa kompetisi. Walaupun tidak jadi juara, sekurang-kurangnya, pencapaian Leicester musim ini tidak jeblok-jeblok amat. Oleh karena itu, dia membeli pemain nonbintang yang sudah jadi, seperti Islam Slimani, alih-alih mendatangkan pemain muda berbakat cemerlang, tetapi butuh waktu lama untuk dibina.

Alhasil, Islam Slimani langsung memberikan sumbangsih berharga dalam dua pertandingan. Dengan tiga gol sundulannya, dia membuktikan diri dapat menjadi pelengkap Jamie Vardy yang kurang tinggi. Kehadiran Riyad Mahrez pun tidak boleh dianggap remeh. Selain sama-sama orang Aljazair, umpan matang darinya semakin memudahkan Islam mendulang gol dan semakin bersinar di Leicester City.[]

Sumber tulisan: The Telegraph, Independent, Leicester Mercury, dan Sky Sports

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun