Pak Lambok pun menyoroti fokus penelitian yang kurang terarah. “Ketika awal membaca saya kira penyebabnya air tanah, tapi di bagian selanjutnya ada yang lain,” katanya.
Menurut Pak Lambok, ada juga masalah yang belum dimasukkan dalam buku ini. Salah satunya adalah pemanfaatan ruang bawah tanah untuk terowongan mass rapid transportation yang akan memengaruhi jalur air. Namun, dia tetap mengatakan buku ini merupakan usaha yang bagus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H