Guru adalah salah satu dari kunci membuka dunia. Menuju era milenial 4.0 anak muda banyak sudah beralih ke pembelajaran online. Namun tetap guru di sekolah lah yang mengajarkan  mata pelajaran  sebagai inti pelajaran dari pagi sampai sore hari. karena banyaknya aplikasi-aplikasi yang menunjang pembelajaran, anak muda beralih belajar secara online ketimbang mondar-mandir mencari guru.
Guru di era milenial harus lebih maju dari era sebelumnya. Karena apa? Karena tuntutan anak muda sekarang tidak sama dengan anak muda zaman dahulu. Dan metode yang dulu harus diperbarui, harus lebih interaktif daripada memberi tekanan. Karena tidak ada lagi anak muda yang tidak memegang HP membuat pikiran mereka lebih memilih HP daripada buku. Apalagi tugas-tugas yang diberikan guru, pengerjaannya pun lebih banyak membuka internet daripada buku. membuat web-web diinternet seperti google dan  lainnya menjadi guru dadakan. Akibat yang didapat dari ini, kefokusan siswa di sekolah berkurang karena mereka lebih memilih HP. Dan ini menjadikan transfer of knowledge yang sesungguhnya tidak ada ada dan kurang efektifnya suasana pembelajaran. Maka daripada itu orang tua dan guru harus harus saling bahu-membahu dan mengawasi mereka agar tidak salah jalan hingga terjerumus dalam kejahatan yang berbasis online.
 Apalagi yang sekarang diserukan oleh menteri pendidikan, Bapak nadiem Makarim tentang Merdeka belajar membuat guru harus lebih mengutamakan kebebasan belajar muridnya. Namun juga harus ada pengawasan yang ketat. Maka daripada itu, guru online itu boleh-boleh saja asalkan ada pengawasan karena banyak sekali ilmu-ilmu yang ada di internet itu palsu.
 Dan guru yang di sekolah lah yang harus membimbing dan mengarahkan hal tersebut. lagi-lagi guru dan lagi-lagi Guru yang harus berada di Garda terdepan untuk membangun pondasi pendidikan di Indonesia .
By Sholehbagus02@gmail.com
terima kasih, Mohon kritik dan sarannya karena masih pemulaÂ
wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
#janganlah engkau bosan wahai Guruku untuk membimbing ku#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H