Mohon tunggu...
Moh Rowibuddin
Moh Rowibuddin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pagi adalah Lumbung Rejeki

13 Oktober 2016   00:28 Diperbarui: 13 Oktober 2016   00:54 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar adalah sebuah tempat di mana permintaan dan penawaran bertemu dan melaksanakan transaksi jual beli, secara sederhana pasar adalah sebuah tempat dimana pihak produsen menjual prodaknya secara langsung kepada pihak konsumen yang membutuhkan sebuah kebutuhan ataupun prodak. Secara global dalam teori ekonomi mikro pasar itu di bedakan menjadi empat yaitu:

  • Pasar persaingan sempurna
  • Pasar monopoli
  • Pasar monopolistic
  • Pasar oligopoly

Sempat melakukan sebuah perjalanan kedaerah Bondowoso tepatnya di pasar Maesan kabupaten Bondowoso, yang secara sederhana pasar disana lumayan cukup besar, karena diindikatori oleh banyaknya penjual yang cukup beragam di kompleks pasar tersebut. Mulai dari buah-buahan, sayuraan, sembako dan berbagai macam kebutuhan yang menyangkut sandang, pangan, papan. Dilihat dari aktivitasnya pasar maesan memang masuk pasar persaingan sempurna, karena pihak penjual dan pembeli melakukan transaksi jual beli secara langsung di tempat.

Namun pada pembahasan artikel ini tidak akan membahas tentang klasifikasi pasar,  karena secara gamblang pasar Maesan tersebut termasuk pasar tradisional dan termasuk pasar persaingan sempurna jika dikaitkan dengan teori pasar dalam ekonomi mikro. Yang menarik tentang pasar Maesan adalah perilaku produsennya  sebagai pihak yang menyediakan segala kebutuhan para konsumen di daerah tersebut. Mengacu pada sebuah hadis nabi yaitu sebagai berikut:

عن ابي هر يرة, قا ل : سمعت رسول ا لله صلي الله عليه وسلم يقول لأن يغدو احدكم, فيحطب على ظهره فيتصدق به ويستغني به من الناس, خير له من ان يسأل رجلا, اعطاه او منعه ذالك, فإن اليد العليا افضل من اليد السفلى, وابدأ بمن تعول (رواه مسلم).

Artinya: “Dari Abu Hurairah R.A berkata, aku mendengar Rasulullah SAW     bersabda: hendaklah seseorang di antara kalian berangkat pagi-pagi sekali mencari kayu bakar, lalu bersedekah dengannya dan menjaga diri (tidak minta-minta) dari manusia lebih baik dari pada meminta kepada seseorang baik diberi ataupun tidak. Tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah. Mulailah (memberi) kepada orang yang menjadi tanggung jawabmu” (HR. Muslim).

Dari hadist diatas menganalogikan dengan perilaku produsen di pasar Maesan yang mereka sangat pagi-pagi sekali telah membuka lapak mereka untuk berdagang. Dari perilak produsen pasar Maesan sepertinya hadis diatas menjadi motiovasi utuk melakukan tindakan produksinya, pada saat malam minggu tanggal 9 oktober 2016 dini hari, saya melakukan perjalanan kesana ternyata para penjual di sana telah melakukan aktivitasnya dalam menjual dan mempromosikan prodaknya. 

Dari hadis diatas bahwa Rasulullah memang menganjurkan berangkat pagi dalam mencari kayu bakar dan jika dikaitkan dengan pola perilaku produsen, maka seorang produsen harus berlomba-lomba bisa memasarkan dan menjual sebuah prodaknya dan waktu yang sangat optimal dalam melakukan itu semua adalah di waktu pagi.  

Melihat dari antusiasme para penjual produsen di pasar Maesan maka hadis Rasul di atas begitu sangat relevan, karena realitas yang ada di pasar Maesan masalah disiplin waktu para produsen menjadi acuan yang utama, sehingga sebelum Adzan subuh para produsen di sana telah memenuhi pasar dan siap untuk menjual segala kebutuhan konsumen. 

Kalau kita melihat dari persepektif mahasiswa maka kita sebagai para mahasiswa patutnya meniru para perilaku produsen di pasar Maesan yaitu pagi-pagi benar maka sebagai mahasiswa tentunya kita juga harus bisa mengkonsumsi keilmuan dan memproduksi ilmu yang kita peroleh nantinya untuk kemaslahatan umat islam kedepannya. Maka kita harus belajar dan terus belajar dari pagi sampai pagi entah itu kepada buku, guru maupun pengalaman pada dinamika sosial yang ada, meskipun pola perilaku yang ada di dalam siklus pasar seperti pasar Maesan. Dengan cara menggunakan waktu pagi kita sebaik-baiknya.

Dari ungkapan hadits diatas, bahwasanya kita sebagai hewan yang berfikir (manusia) hendaknya kita berpagi-pagilah untuk mencari rezeki maskipun pekerjaan (menjual kayu bakar) itu dipandang hina oleh manusia tapi dimata Allah itu tidaklah buruk seperti apa yang dipandang oleh manusia, ketimbang orang yang meminta-minta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun