"Selamat untuk Arema FC dan respect bagi Persebaya"
adalah ungkapan terbaik sebagai pertanda fair play dalam laga Final Piala Presiden tadi malam.
Arema FC berhasil mencetak dua gol kemenangan atas Persebaya Surabaya sekaligus mengunci gelar Piala Presiden 2019 untuk yang kedua kalinya, setelah sebelumnya pertama kali direngkuh pada tahun 2017.Â
Sabtu (12/04/19) tepat tadi malam WIB,  leg ke dua final Piala Presiden 2019 bertempat di Stadion Kanjuruhan kepanjen, dengan dipenuhi  40 ribuan aremania yang menjadi saksi keperkasaan Arema FC atas Persebaya Surabaya. Dua gol kemenangan Arema Dicetak Nur Hardianto di babak pertama dan Riky Kayame di injury time babak ke dua.
Arema FC menurunkan skuad utama pada leg ke dua tersebut, menggunakan skema 4-3-3, dengan trio penyerang lokal andalan Dedik Setiyawan, Nur Hardianto serta Riky Kayame.Â
Sedangkan Makan Konate sebagai jendral lini tengah, tatap menjadi starting line-up bersama sang kapten Hamka Hamzah di lini belelakang.Â
Sementara Persebaya tak mau kalah, menurunkan skuad utamanya bersekema yang sama 4-3-3, deng ujung tombak andalan Amido Balde serta disokong dua sayap cepat nan tajam Irfan Jaya serta Manu Jalilov.
Bersetatus sebagai pertandingan panas derbi Jawa Timur yang memang mempertemukan dua tim rival sejak dua dekade lalu, terbukti saling balas seranganpun tersajikan, permainan keraspun tak bisa di elakkan dengan catatan 17 kali pelanggaran serta 4 kartu kuning dikantongi Arema dan 19 pelanggaran serta 5 kartu kuning bagi kubu Persebaya, dengan shot ke gawang berbanding 8 untuk Arema dan 10 untuk Presebaya.
Sebenarnya ada beberapa catatan penting alasan kegemilangan Arema FC berhasih merengkuh gelar Piala Presiden 2019, diantaranya adalah:
1. Bermain Dikandang