Mohon tunggu...
Moh Nurfadhilah
Moh Nurfadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca, menulis dan bermimpi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pemuda dalam Meningkatkan Ekonomi Syariah dalam Mendukung Indonesia Emas 2045

6 Juni 2024   16:10 Diperbarui: 6 Juni 2024   16:52 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gagasan indonesia emas pada tahun 2045 sudah menjadi perbincangan hangat di seluruh masyarakat indonesia. Dalam menanggapi hal ini tentunya pemuda adalah tonggak penting dalam menyambut  momen ini. Di prediksi indonesia emas pada tahun 2045 di dukung dengan adanya bonus demografi, tentu peluang demikianlah tak boleh disia-siakan saja terutama oleh generasi milenial, mengingat cita-cita mulia  indonesia emas itu secara sentral berada ditangan para anak muda.

Dalam menyipkapi hal ini pemuda sangat penting untuk ikut peran, lebih utamanya dalam meningkatkan  ekonomi islam yang ada di indonesia dan juga mengingat penduduk  yang ada di indonesia mayoritas islam. Hal ini tentu menjadi peluang untuk memperkenalkan sitem ekonomi menurut syariah.


Tak ragu lagi melihat semangat anak muda dalam segi perjuangan dan idelisme-nya  dengan inovasi dan gagasan baru peran anak muda dalam memperkenalkan ekonomi syari'ah di masyarakat tentunya sangat penting.


Dalam  menyambut indonesia emas pada tahun 2045  peran anak muda yaitu dengan cara memeperkenalkan sistem ekonomi  menurut syariah,dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat


Menurut kartika dan segaf : yang menjadi tantangan  saat ini lebih khusunya bank syariah,masih lemahnya sistem teknologi dan informasi yang ada di bank syariah. Tantangan perbankan syariah dalam mengelola dividen demografi di era persaingan keuangan digital dan  industri jasa keuangan tingkat tinggi saat ini. Bank syariah menghadapi beberapa tantangan, terutama terkait dengan rendahnya tingkat teknologi dan informasi, serta keterbatasan permodalan. 

Pada masa pandemi Covid-19, Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan peraturan dalam POJK No.13/POJK.03/2021 dimana OJK menciptakan revolusi baru dalam perkembangan teknologi, dan perubahan perilaku nasabah menciptakan peraturan utama baru. Nah dalam hal ini OJK memberikan regulasi terhadap produk dan layanan berbasis teknologi. Dalam hal ini teknologi menjadi tantangan untuk menghadapi bonus demografi.


Dalam menyikapi hal ini tentunya anak muda berperaan penting dalam pemenfaatan teknologi dan informasi untuk menjemput indonesia emas pada tahun 2045 yaitu dengan memberikan gagasan dan inovasi terkait tantangan yang akan di hadapi oleh bank syariah.


Bank Syari'ah dalam mengahadapi Bonus demografi  ada tantangan dan peluang,meski pada realitanya pada tahun 2045 indonesia di wacanakan akan menjadi indonesia Emas. 

Hal ini di sebabkan karena akan terjadi bonus demografi dari tahun 2030,Dengan  tumbuhnya usia penduduk yang produktif  dan menurunnya kesuburan dan kematian di Indonesia,akan tetapi akan ada tantangan bagi Bank Syari'ah yaitu dengan adanya persaingan financial digital dan tingginya industri jasa keungan,dan keterbatasan modal,terutama berkaitan dengan rendahnya teknologi dan informasi,sedangkan peluang Bank Syari'ah dalam mengahdapi Bonus demografi  yaitu ada beberapa inovasi produk perbankan Syari'ah.


Pemanfaatan  media teknologi dan informasi  serta meningkatkan investasi adalah salah satu cara untuk mendukung inovasi  produk Perbankan syari'ah  untuk menghadapi bonus demografi dan juga guna mewujudkan indonesia Emas 2045. Selain itu Bank Syari'ah memerlukan Srategi pemasaran secara  efektif untuk meningkatkan keunggulannya,Selain itu kerjasama dengan lembaga keungan lainnya menjadi langkah Strategis dalam mengatasi keterbatasan Modal. Dengan demikian Bank Syari'ah dapat lebih siap mengahadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada  dalam menghadapi Bonus demografi menuju Indonesia Emas Tahun 2045.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun