Mohon tunggu...
MOH NAHIDHUR ROHMAN
MOH NAHIDHUR ROHMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa biologi UIN Walisongo Semarang

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Pupuk Organik Cair terhadap Kunyit

11 Desember 2022   17:08 Diperbarui: 11 Desember 2022   17:09 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina.

              Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.

              Kunyit adalah tanaman rempah-rempah milik keluarga Zingiberaceae adalah spesies ini berbentuk tabung berwarna putih kuning dengan daun hijau. Karena kunyit adalah salah satunya . Jamu yang banyak diminati, selain mengandung banyak manfaat Kunyit juga mudah ditemukan di banyak daerah di Indonesia. Manfaat kunyit tidak hanya digunakan sebagai penambah rasa dan pewarna, tetapi juga dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit antara lain penyakit kulit, diare, gas, gangguan pencernaan, asma, penyakit liver dan lain-lain .

              Budidaya tanaman kunyit (Curcuma domestica Val.) perlu memperhatikan berbagai aspek yang dibutuhkan tanaman ini dalam proses pertumbuhannya, selain keadaan tanah, suhu atau intensitas cahaya, faktor penting lain yang perlu diperhatikan adalah penambahan unsur hara pada tanaman kunyit agar proses pertumbuhan lebih baik. Salah satu cara untuk meningkatkan kandungan unsur hara yaitu dengan memanfaatkan pupuk organik  cair dari kulit bawang putih yang mengandung unsur hara yang cukup bagi pertumbuhan suatu tanaman.

Pupuk Organik Cair (POC) adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair. POC diproduksi secara alami melalui proses fermentasi dan dapat diartikan sebagai pupuk yang menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tumbuhan dan kotoran hewan atau manusia. Bahkan, bagi sebagian orang lebih baik menghindari penggunaan bahan kimia/sintetis dan menggunakan pupuk organik cair karena bermanfaat bagi kesehatan, yang dapat menambahkan berbagai jenis nutrisi pada tanaman .POC biasanya tidak digunakan sebagai pupuk utama dalam pertumbuhan di tanaman pertanian . Pupuk cair lebih mudah dihilangkan oleh erosi, tetapi lebih mudah dicerna oleh tanaman.

Bahan dasar pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman sedikit mengandung bahan berbahaya. Penggunaan pupuk kandang, limbah industri dan limbah kota sebagai bahan dasar kompos berbahaya karena banyak mengandung logam berat dan asam-asam organik yang dapat mencemari lingkungan. Maka  dari itu di gunakan pupuk organik cair dari kulit bawang putih.

Kandungan zat antioksidan pada kulit bawang putih diyakini lebih besar daripada pada bawang merah. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kandungan kulit bawang putih yang terdiri atas enam senyawa oksidan terpisah yang berfungsi melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Kulit bawang putih mengandung zat antioksidan yang berfungsi melindungi jantung dan membantu melawan proses penuaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan menurunkan kolesterol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun