Mohon tunggu...
Moh. Mudhoffar Abdul Hadi
Moh. Mudhoffar Abdul Hadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Arsitek Dunia Literasi

Pengen nulis apa aja yang ada di otak

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Ulasan Buku "Semesta Tafsir": Memahami Dunia Lewat Lensa Umberto Eco

29 Desember 2024   19:45 Diperbarui: 29 Desember 2024   21:30 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semesta Tafsir (sumber: instagram/infobuku.co)

Sebagai seorang mahasiswa, gua ngerasa buku "Semesta Tafsir" karya Umberto Eco itu kayak kunci rahasia buat membuka dunia interpretasi yang selama ini kita nggak sadar ada. Pertama kali gua baca buku ini, gua ngerasa kayak lagi ngobrol sama orang yang otaknya udah level dewa. Umberto Eco tuh emang bukan nama sembarangan, ya. Dia tuh semiotisis kelas dunia yang juga penulis novel legendaris "The Name of the Rose". Tapi, di "Semesta Tafsir," dia lebih dari sekadar storyteller; dia ngajak kita mikir keras soal gimana manusia itu selalu haus makna.

Eco dalam "Semesta Tafsir" (judul asli: The Limits of Interpretation) kayak bikin kita sadar kalau dunia ini, sebenarnya, bukan soal apa yang kita lihat, tapi soal gimana kita memaknainya. Dia bilang, "The text is a lazy machine that expects the reader to do some of its work." Gua mikir, wah, gila, ini sih relatable banget buat kehidupan sehari-hari kita. Banyak banget orang sekarang ngambil informasi mentah-mentah dari media sosial tanpa nyoba interpretasi atau kritis dulu. Nah, Eco ngajarin kita, interpretasi itu penting, tapi jangan kebablasan. Karena apa? Kalau kebablasan, yang ada kita malah bikin makna baru yang nggak nyambung sama maksud aslinya.

Dunia Kita: Ruang Interpretasi yang Nggak Ada Ujungnya

Eco dalam buku ini ngejelasin kalau teks, baik itu buku, film, lukisan, atau bahkan meme di Instagram, itu kayak semacam alam semesta kecil. Setiap pembaca atau penonton punya kebebasan buat ngasih makna sendiri. Tapi, ada batasnya juga. Eco ngingetin kita soal bahaya overinterpretation. Kalau semua orang bisa bebas ngasih makna, terus apa bedanya antara tafsir yang masuk akal sama yang ngawur?

Misalnya, dalam budaya pop, pernah nggak sih lo denger teori fans yang suka berlebihan? Kayak teori-teori liar tentang film atau lagu yang seringnya malah bikin lo mikir, "Serius, nih?" Nah, ini pas banget sama apa yang Eco bahas di buku ini. Dia nggak bilang interpretasi itu salah, tapi dia ngajak kita buat sadar: ada tanggung jawab di balik kebebasan menafsir.

Eco juga ngajak kita buat ngeliat gimana manusia itu selalu nyari makna dalam hidupnya. Dari zaman dulu, orang udah sibuk nyari jawaban dari misteri alam semesta. Tapi, Eco bilang, kadang jawaban itu nggak sepenting proses nyarinya. Menurut dia, "We live for the search, not for the answer." Kata-kata ini bikin gua sadar, ya emang hidup tuh soal perjalanan, bukan tujuan.

Antara Bebas dan Bertanggung Jawab

Kalau kita ngomongin kebebasan interpretasi, Eco tuh kayak bilang, "Oke, lo bebas mau ngomong apa, tapi lo harus tanggung jawab juga." Gua jadi inget pepatah klasik dari Voltaire yang bilang, "With great power comes great responsibility." Kebebasan tanpa tanggung jawab cuma bakal bikin chaos. Dalam konteks literasi dan membaca, ini artinya lo harus punya dasar buat ngasih tafsir, jangan asal comot aja.

Misalnya, lo baca novel atau artikel terus tiba-tiba lo bilang penulisnya mendukung ide tertentu tanpa bukti yang kuat. Itu namanya overinterpretation, dan Eco jelas banget menolak ini. Menurut dia, tafsir itu kayak main catur; lo harus ngikutin aturan mainnya kalau mau menang. Lo nggak bisa asal gerak, karena itu bakal merusak permainan.

Apa yang Anak Muda Bisa Pelajari dari "Semesta Tafsir"?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun