Mohon tunggu...
Mohammad Topik
Mohammad Topik Mohon Tunggu... -

ingin sukses sebelum menikah dan juga ingin menjadi penguasa dunia ....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saya Menginginkan Anda Berkata Jujur, tapi Anda Terlalu Jujur..!

29 Mei 2012   05:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:39 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nama ku mohamad topik, asal dari kota kecil yang tak begitu terkenal. Wonogiri itulah tempatku dilahirkan. Terlahir sebagai seorang anak petani, anak kedua dari 3 bersaudara, hidupku dikatakan cukuplah. Tidak kaya tidak juga miskin. Aku mempunyai seorang kakak dan seorang adik . Aku bangga dengan orang tua ku, walaupun hidp kami berkecukupan (tidak kaya tidak juga miskin) tapi orang tua ku mampu menyekolahkan kakak ku lulus kuliah , dan kini juga menyekolahkanku ke jenjang perguruan tinggi di universitas swasta dijogjakarta.

Tak usah berpanjang lebar, inilah inti pokok dari sepenggal ceritaku

Aku mempunyai seorang kekasih dialah bernama hepi tralala (seorang mahasiswi di surakarta ) bagi yang ingin melihat dapat langsung lihat di alamat facebook saya  https://www.facebook.com/Ucubx.Topik  .  kami baru menjalani hubungan ini kira-kira seumur jagung lah(belum terlalu lama). Dia kekasih yang sangat ku sayang, dia dulu juga pernah bilang padaku sebelum dia mau untuk menerimaku  bahwa dia “ suka cepat bosan terhadap pasangannya” . tapi walaupun begitu aku tetap ingin menjalin kasih dengannya . walaupun dengan resiko untuk sakit hai itu besar peluangnya . kulakukan bermacam-macam cara untuk membuat dirinya agar tidak bosan . mulai dengan membuat lelucon supaya dirinya terhibur dan tidak mengatakan bosan padaku  , walaupun kadang dia merasa tidak nyaman dan bukannya menghibur justru membuat dirinya marah . berkali-kali ku membuat nya marah, tapi bukan maksudku tuk seperti itu . dan ku bersyukur dia dapat mengerti apa maksud sebenarnya sehingga ia tak berlarut-larut terhanyut dalam kemarahan , disaat  ku tak sengaja membuatnya marah. Untuk apa kulakukan semua itu , satu tujuan “ supaya kau tak bosan denganku” .

Masalah tetaplah masalah, seberapa dalam ia dipendam ia akan muncul ke permukaan , hanya menunggu pemicu untuk membuatnya keluar . layaknya bom waktu . sungguh aku juga tak menginginkan ini , di saat ku mencoba membuatmu agar tak bosan denganku dengan membuat sedikit kata “aku bingung mau bilang apa” dan kau menjawab dengan santainya  “ bingung lama-lama jadi bosen” tapi  ku coba tuk meleburkan suasana dengan mengatakan “tolong dong , jangan bosan “ tapi apa jawabanmu “ saya hanya bilang apa adanya” . dirimu terlalu jujur untuk mengatakan “BOSAN” itulah yang tak ku inginkan keluar dari bibir indahmu . dan maaf bila memang diriku membosankan .

*_* hargailah usaha yang dilakukan seseorang maka dia juga akan menghargaimu *_*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun