Mohon tunggu...
Mo Hisyam
Mo Hisyam Mohon Tunggu... -

suka mengamat-amati sesuatu yang sedang menarik perhatian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bank Century Dirampok JK?

20 Januari 2010   10:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:22 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semua pihak yang berkepentingan dengan kasus Bank Century bersuara yang sama bahwa bank ini dirampok oleh pemiliknya sendiri Rober Tantularn cs. Meski JK yang lantang memproklamasikan perampok ini, tapi diamini juga oleh Boediono, dan yang paling terakhir Susno, mantan Kabareskrim Polri yang menegaskan kembali kejahatan perbankan oleh Robert.

Hanya ada 2 (dua) orang yang justru bersuara lain berbeda, yang pertama Robert Tantular sendiri yang juga bertanya tentang yang rampok siapa? karena menurutnya yang rampok itu 2 pemilik asing yang buron itu. Kedua, Andi Arief, Staf Khusus Presiden SBY. Jika seorang tersangka membantah sangaan kepadanya maka itu sesuatu yang lumrah, tapi bagaimana dengan staf presiden ini? Jika menyimak berita di bawah ini, kok rasanya ada yang aneh ya? Tanya kenapa?

---------------------
Stafsus Presiden: Biang Keroknya Adalah Perintah JK

INILAH.COM, Jakarta - Pada 25 November 2008, Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri memerintahkan Komjen Pol Susno Duadji sebagai kabareskrim Polri, untuk menangkap Robert Tantular.

Kapolri menginstruksikan penangkapan tersebut, karena Wakil Presiden Jusuf Kalla memintanya melalui telepon. Dalam hitungan jam, mantan pemegang saham Bank Century itu tertangkap di Jakarta.

Namun, tertangkapnya Robert justru mengaburkan persoalan masalah pengucuran duit 6,7 triliun untuk penyelamatan Bank Century. Sebab, di situlah Robert 'pasang badan'. Mengapa?

Menurut Staf khusus Kepresidenan, Andi Arief, penangkapan Robert Tantular itulah biang kerok masalahnya.

Sebab, saat itu Bank Indonesia sudah mengajukan permintaan cekal atas Robert dan manajemen Bank Century ke Departemen Keuangan.

Robert beserta keluarga langsung lari ke Singapura, tanggal 21 November 2008. Esok harinya, Robert kembali ke Tanah Air dengan niatan baik. Ia rela menyerahkan penyertaan modal 20 persen.

Tidak tanggung-tanggung, Robert ingin ikut mengungkap keberadaan Komisaris Bank Century, yaitu Hesyam al-Waraq dan pemegang saham pengendali Bank Century, Rafat Ali Risbi. Namun, Robert keburu diamankan polisi.

"Biang kerok dari persoalan ini adalah perintah Jusuf Kalla menangkap Robert. Terburu-buru dan emosional. JK tidak memikirkan dampaknya," ujar Andi Arief kepada INILAH.COM, Rabu (20/1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun