Film berlatar belakang perang selalu menjadi film yang menarik untuk ditonton. Pasalnya, selain menyuguhkan cerita yang sebenarnya atau mendekati kenyataan, film berlatar belakang perang berhasil membuat orang menjadi penasaran.
Sebut saja The King's Man (2021), film yang disutradarai oleh Matthew Vaughnn ini merupakan film yang masih berkaitan dengan dua film sebelumnya, Kingsman: The Secret Service dan Kingsman: The Golden Circle.
Di film pertama menceritakan tentang asal-usul agen Kingsman bernama Eggsy. Selain itu, juga menceritakan tentang Kingsman yang berhasil membunuh penjual kartu sim yang dapat membuat pemakainya menjadi seperti zombi hanya melalui sinyal pada telepon genggam.
Lalu di film kedua menceritakan tentang Kingsman yang berhasil membunuh kartel narkoba bervirus yang mampu membuat pemakainya terkena virus buatannya hingga meninggal dunia.
Isu yang diangkat di film ketiga berbeda dengan dua film sebelumnya. Pada film ketiga mengangkat isu yang lebih serius berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi, walaupun mungkin tetap ada sedikit perubahan cerita dari cerita sesungguhnya.
The King's Man merupakan film yang rilis pada 22 Desember 2021 lalu dengan dibintangi oleh Ralph Fiennes sebagai (Duke Orlando Oxford), Harris Dickinson sebagai (Conrad Oxford), Gemma Arterton sebagai (Polly Wilkins), Djimon Honsou sebagai (Shola), Matthew Goode sebagai (Morton), dan lain-lain.
Secara singkat, The King's Man (2021) menceritakan tentang perjuangan Kingsman sebagai organisasi intelijen swasta dalam upaya mereka untuk mencegah terjadinya Perang Dunia I. Usaha mereka berhasil dengan membuat Rusia tidak ikut ke dalam perang.
Film berdurasi 2 jam 10 menit itu sangat menarik untuk ditonton dari awal hingga akhir. Sebab, bukan hanya ceritanya saja yang menarik, melainkan juga terdapat tiga hal menarik dari film tersebut.
Hal menarik pertama adalah film The King's Man (2021) mengambil latar belakang terjadinya Perang Dunia I. Dengan diawali oleh terbunuhnya Pangeran Austria-Hungaria Franz Ferdinand bersama istrinya di Sarajevo oleh seorang pemuda Serbia bernama Gavrilo Princip.
Gavrilo Princip melakukan pembunuhan tersebut bukanlah tanpa alasan, dia melakukan itu karena permintaan dari Morton, yang tidak lain adalah ajudan dari Kitchener. Kitchener adalah pemimpin militer Inggris Raya.