Piala Dunia adalah turnamen yang sangat dinantikan oleh para pemain sepak bola profesional di seluruh dunia untuk bisa bermain bersama timnas mereka di turnamen tersebut.
Sebagai turnamen sepak bola paling tinggi dan paling bergengsi di dunia, tentunya setiap pemain dan tim ingin mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
Dalam setiap edisi Piala Dunia, akan menciptakan pencetak gol terbanyak selama turnamen berlangsung. Namun yang menarik adalah pencetak gol tersebut selalu berbeda dari setiap edisi.
Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Thomas Muller keluar sebagai top skor pada edisi tersebut dengan torehan lima gol dan tiga assists.
Pada Piala Dunia edisi ke-20 tahun 2014 di Brasil, top skor turnamen tersebut adalah James Rodriguez asal Kolombia dengan torehan enam gol dan dua assists. Berkat statistik tersebut, dia berhak mendapatkan penghargaan sepatu emas.
Kemudian Piala Dunia edisi ke-21 tahun 2018 di Rusia, top skor pada edisi tersebut adalah Harry Kane dari Timnas Inggris dengan torehan enam gol. Namun sayang, pada perebutan juara ketiga, Inggris harus takluk dari Belgia dengan skor 2-0.
Meskipun Piala Dunia edisi ke-22 kali ini belum berakhir, karena baru memasuki babak 16 besar, namun terdapat hal menarik di dalamnya, yaitu perbedaan performa antara Harry Kane dan Kylian Mbappe pada Piala Dunia 2022 ini hingga babak 16 besar.
Harry Kane, yang sempat menjadi top skor di edisi sebelumnya, pada edisi kali ini baru mengemas satu gol dan tiga assists. Statistik yang tidak terlalu buruk, namun mengingat Harry Kane adalah top skor di edisi sebelumnya, performa dia kali ini dinilai sedang menurun.
Meski begitu, tampaknya Harry Kane sudah tidak terlalu diandalkan oleh pelatih sebagai pemain utama yang harus mencetak gol.
Karena dari 12 gol yang sudah dicetak oleh pasukan Gareth Southgate, enam gol di antaranya dicetak oleh pemain muda. Mereka adalah Bukayo Saka dan Marcus Rashford dengan masing-masing tiga gol.