Mohon tunggu...
h.liem37
h.liem37 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Khas jember

Cuma manusia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Natal dan Moderasi Beragama: Membangun Harmoni di Tengah Keberagaman

26 Desember 2024   12:47 Diperbarui: 26 Desember 2024   12:47 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suasana hangat dan penuh suka cita dari perayaan Natal tiap bulan Desember tampak meresap dalam masyarakat. Hiasan lampu-lampu warna-warni, pernak-pernik pohon cemara, dan lagu-lagu tentang Natal membuat suasana semakin meriah. Namun, apabila di negara berkeberagaman seperti Indonesia, perayaan Natal juga merefleksikan pentingnya bagaimana masyarakat dapat hidup bersama dengan penuh harmoni. Dengan kata lain, moderasi beragama menjadi kunci penting dalam membangun persaudaraan di antara berbagi identitas. Indonesia, sebagai negara berkeberagaman suku, agama, dan budaya, memiliki modal sosial dalam memperkuat persaudaraan. Salah satu konsep yang mungkin dapat digunakan dalam memediasi perbedaan adalah tri ukhuwah: ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Insaniyah, dan ukhuwah Wathaniyah. Ketiganya masing-masing dapat diadaptasi sebagai pedoman persatuan di tengah perbedaan, termasuk perayaan Natal.

Ukhuwah Islamiyah: Kuatkan Hubungan Sesama Muslim

Ukhuwah Islamiyah memiliki arti penting terhadap persaudaraan muslim. Sebagai contoh dalam peringatan Natal, ukhuwah Islamiyah ini bisa melalui dialog internal bagi komunitas muslim. Salah satu pendekatan berupa edukasi tentang moderasi. Ukhuwah Islamiyah berhubungan dengan pengetahuan pemahaman bahwa menghormati perbedaan agama bukan suatu lemahnya re-identifikasi diri. Tiap ajaran ini juga bisa dalam sikap mendidik positif dengan menjaga sesama muslim agar tetap terus hubungan baik dengan lebih logis.

Ukhuwah Insaniyah: Menjaga Persaudaraan Kemanusiaan

Sebagai negara yang memiliki keragaman agama, ukhuwah insaniyah yang dijalin oleh warga Indonesia diharapkan lebih dari sekadar "ukhuwah di antara sesamanya". Lebih dari sekadar agama yang sama, ukhuwah insaniyah menekankan pada kemanusiaan dari segala sudut pandang, yaitu bahwa semua manusia dalam pandangan Tuhan adalah sama. Oleh karena itu, salah satu cara untuk merayakan Natal adalah dengan merayakannya bersama. Merayakan Natal dengan mengambil bagian dalam kegiatan sosial yang diadakan selama Natal adalah contoh bagus yang bisa diambil. Seperti makanan yang diberikan baik dari masyarakat Muslim ke kristen, ataupun kristen ke masyarakat Muslim. Seringkali kegiatan inipun dilakukan bersama terutama di wilayah Indonesia yang mayoritas muslim, masyararakat nonmuslim dari lintas agama turut membantu nonmuslim bahkan turut dalam kegiatan Natal, hal ini membuktikan bahwa perbedaan agama sejatinya malah menjadi kekuatan untuk melakukan kebaikan bersama. Pada masa ini terutama di beberapa daerah, kegiatan bakti sosial yang dilakukan bersama antara muslim dan kristen memperlihatkan bagaimana ukhuwah insaniyah mampu memberikan manfaat nyata bagi semua pihak.

Ukhuwah Wathaniyah: Menjaga Kebersamaan Negara

Moderasi beragama juga dapat diterapkan dalam masyarakat. Moderasi tidak hanya mencakup sikap seseorang terhadap ajaran agamanya sendiri, tetapi juga bagaimana orang tersebut berpakaian bagi orang lain yang mungkin memiliki pandangan keagamaan yang berbeda. Pada akhirnya, masyarakat Indonesia secara keseluruhan dapat memperlakukan moderasi dengan saling menghormati, berempati, dan berkolaborasi bersama dalam kegiatan sosial. Dalam menyambut perayaan Natal, cara yang dapat diterapkan masyarakat Muslim di lapangan termasuk saling mengucapkan selamat kepada tetangga atau teman yang merayakannya, membantu orang yang membutuhkan tanpa masuk dalam unsur keimanan yang tidak disesuaikan dengan keimanan sendiri. Sikap moderasi ini dapat bercerminkan penghormatan dan empati tanpa sacrificasi dari identitas agama masing-masing. Selain itu, moderasi beragamam juga bisa diterapkan melalui edukasi. Sekolah dan institusi pendidikan lain memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan menanamkan toleransi dan penghormatan akan keberagaman sejak dini. Anak-anak dan remaja yang berkembang akan menjadi individu-individu yang konservatif mempertahankan moderasi kelak.

Kesimpulan

Harmonisasi dalam Keberagaman Perayaan Natal adalah suatu peristiwa yang bisa disikapi dan diperjuangkan utnuk merintis persaudaraan antarkaum dengan penerapan tri ukhuwah. Ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Insaniyah, dan ukhuwah Wathaniyah merupakan salah satu cara agar bisa menjaga infleksi kebersamaan dan memberikan perdamaian dalam keberagaman masyarakat indonesia. Moderasi beragama yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari merupakan implikasi penting untuk mecetak masyarakat indonesia yang lebih baik. Saling hormat-menghormati, empati, dan kerja sama merupakan nilai-valkuacamatri yang harus diterapkan untuk menciptakan masyarakat yang damai, sejahtera, dan harmoni dengan terus menerapkan. Oleh sebab itu, perayaan natal buka hanya merupakan suatu perayaan untuk umat kristiani saja tetapi sebagai bentuks demi kepentingan kita bersama akan kehidupan yang baik dan damai dalam keberagamaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun