Dalam pengembangan perangkat lunak, kesuksesan suatu proyek sangat bergantung pada kualitas software requirements. Persyaratan yang ambigu, tidak lengkap, atau sulit diverifikasi dapat menyebabkan kegagalan proyek, peningkatan biaya, dan waktu pengembangan yang lebih lama. Karena itu, requirements engineering telah menjadi salah satu bidang yang terus berkembang, dengan berbagai teknik dan alat yang digunakan untuk memastikan persyaratan berkualitas tinggi. Salah satu inovasi terbaru yang menarik perhatian adalah penggunaan Large Language Models (LLMs) seperti GPT-4 dan Llama 2 untuk menilai kualitas software requirements.
Dalam penelitian terbaru oleh Lubos et al. (2024), LLMs diuji dalam mengevaluasi kualitas persyaratan perangkat lunak berdasarkan standar ISO 29148. Hasilnya menunjukkan bahwa LLMs dapat membantu mendeteksi kelemahan dalam persyaratan perangkat lunak, memberikan penjelasan yang masuk akal, serta menyarankan perbaikan. Namun, meskipun potensinya menjanjikan, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi sebelum teknologi ini bisa diterapkan secara luas dalam industri perangkat lunak.
LLMs: Inovasi Baru dalam Requirements Engineering
Penelitian ini menunjukkan bahwa LLMs dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas persyaratan perangkat lunak dengan membandingkan hasilnya dengan penilaian para insinyur perangkat lunak. Salah satu temuan utama adalah bahwa LLMs sering kali lebih ketat dalam menilai kualitas persyaratan dibandingkan manusia. LLMs cenderung mengklasifikasikan lebih banyak persyaratan sebagai tidak memenuhi standar, yang menunjukkan bahwa mereka dapat bertindak sebagai filter awal dalam proses requirements validation.
Selain itu, LLMs juga mampu memberikan penjelasan yang dapat dipahami manusia, yang meningkatkan transparansi dalam proses evaluasi. Ini sangat penting dalam requirements engineering, karena banyak keputusan dalam proses ini bersifat subjektif dan bergantung pada interpretasi individu. Dengan adanya LLMs, tim pengembang dapat memiliki alat tambahan yang memberikan sudut pandang objektif dalam menilai apakah suatu persyaratan sudah sesuai dengan standar atau perlu diperbaiki.
Manfaat Potensial bagi Industri Perangkat Lunak
Penggunaan LLMs dalam requirements engineering dapat memberikan beberapa manfaat utama bagi industri perangkat lunak:
Meningkatkan Efisiensi Peninjauan Persyaratan
Dalam proyek perangkat lunak berskala besar, meninjau persyaratan bisa menjadi tugas yang sangat memakan waktu. Dengan menggunakan LLMs, tim dapat dengan cepat mengidentifikasi persyaratan yang mungkin bermasalah dan memfokuskan perhatian mereka pada aspek-aspek yang paling kritis.Mengurangi Risiko Kesalahan Manusia
Karena manusia cenderung memiliki bias atau kurang teliti dalam meninjau persyaratan, LLMs dapat bertindak sebagai asisten yang memberikan masukan objektif. Ini dapat membantu mengurangi risiko persyaratan yang ambigu atau tidak sesuai dengan standar.Meningkatkan Kualitas Persyaratan dengan Saran Perbaikan
Salah satu fitur menarik dari LLMs adalah kemampuannya untuk tidak hanya mendeteksi kelemahan dalam persyaratan, tetapi juga memberikan saran perbaikan. Hal ini dapat membantu tim proyek dalam meningkatkan kualitas dokumentasi persyaratan sebelum masuk ke tahap pengembangan.Membantu Tim dengan Pengalaman yang Beragam
Dalam banyak kasus, tidak semua anggota tim pengembang memiliki pengalaman yang sama dalam requirements engineering. LLMs dapat menjadi alat bantu yang memberikan wawasan tambahan bagi tim yang kurang berpengalaman dalam menulis dan meninjau persyaratan perangkat lunak.
Tantangan dalam Mengadopsi LLMs untuk Requirements Engineering
Meskipun manfaatnya menjanjikan, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi sebelum LLMs dapat diterapkan secara luas dalam industri: