Dari abu hurairah RA berkata, aku mendengar Rasullah SAW bersabda : hendaklah seseorang di antara kalian berangkat pagi pagi sekali mencari kayu bakar, lalu bersedakah dengannya dan menjaga diri (tidak minta minta ) dari Manusia lebih baik dari pada meminta kepada seseorang baik di beri ataupun tidak. Tangan diatas lebih baik dari pada tangan di bawah . mulailah (memberi) kepada orang yang menjadi tanggung jawab mu "(HR. Muslim)
Hadis di atas mengulas atau  memaparkan  tentang beberapa hal terkait dengan aktifitas produksi (ekonomi), yaitu:
- Dorongan untuk rajin bekerja dengan  berangkat pagi pagi
- Dorongan untuk bekerja dan berproduksi
- Dorongan untuk melakukan distribusi
- Dorongan untuk kesatria dengan tidak meminta minta
- Dorongan untuk tanggung jawab dalam ekonomi keluarga.
Aktifitas produksi mencakup semua pekerjaan yang di lakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mulai dari bertani, berindustri, usaha jasa, dan lain sebagainya. Dalam persepktif islam semua usaha itu masuk dalam kategori ibadah. Bahkan hal itu menempati porsi sembilang puluh persen dari ibadah. sebab, bekerja yang produktif akan membantu manusia dalam menunaikan ibadah -- ibadah wajib seperti ; zakat, puasa ,haji, dan lain sebagainya.(Prof. Dr. H. Idri,M.Ag : hal 65 )
- Pengertian produksi
Menurut Adi warman karim, sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan alam. Secara termonologi kata produksi berarti menciptakan dan menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari semula. Secara umum. Produksi adalah penciptaan guna (utility) yang berarti suatu barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan manusiawi tertentu (Prof. Dr. H. Idri,M.Ag : hal 61) menurut kamus besar bahasa Indonesia produksi diartikan sebagai proses pengeluaran hasil atau penghasilan
Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksi yang menghasilkan barang dan jasa, kemudian di konsumsi oleh konsumen. Tanpa produksi kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula sebaliknya, untuk menghasilkan barang dan jasa , kegiatan produksi melibat banyak factor produksi
- Tujuan produksi
Produksi bertujuan memenuhi kebutuhan -- kebutuhan pokok umat manusia dan berusaha agar setiap orang dapat hidup dengan layak, sesuai dengan martabatnya sebagai khalifah allah. Dengan kata lain, tujuan produksi adalah tercapainya kesejahteraan ekonomi. Menurut abdul mannan, sebagaimana di kutip oleh eko suprayitno, dalam produksi islam, konsep kesejahteraan ekonomi di gunakan dengan cara yang luas, dengan bertambahnya pendapatan yang di akibatkan oleh meningkatnya produksi melalui pemanfaatan sumber sumber daya secara maksimum, baik manusia maupun alam.
Menurut M.N. shiddiqi, sebagaimana di kutip oleh Rustam efendi, produksi dalam islam mempunyai beberapa tujuan, yaitu
- Pemenuhan kebutuhan -- kebutuhan individu secara wajar
- Pemenuhan kebutuhan- kebutuhan keluarga
- Bekal untuk generasi mendatang
- Bantuan kepada masyarakat dalam rangka beribadah kepada allah.( Prof. Dr. H. Idri,M.Ag : hal 73)
Terdapat upaya -- upaya untuk mengetahui tujuan produksi dalam ekonomi islam. Menurut Nejatullah Shiddiq (1996), pertumbuhan ekonomi yang merupakan wujud produksi dalam islam bertujuan :
- Merespon kebutuhan produsen secara pribadi dengan bentuk yang memiliki ciri keseimbangan.
- Memenuhi kebutuhan keluarga
- Mempersiapkan sebagian kebutuhan terhadap ahli warisnya dan generasi penerusnya
- Pelayanan social dan berinfak di jalan allah.(lukman hakim, hal 69)
- Fungsi produksi
Seperti yang disebutkan pada pengertian produksi di atas, fungsi dari kegiatan produksi adalah untuk menciptakan dan menambah nilai guna suatu produk, baik itu barang maupun jasa.
- Menciptakan nilai guna barang
Proses produksi berfungsi untuk menciptakan nilai guna suatu barang. Suatu bahan baku yang tadinya tidak mempunyai nilai guna kemudian diproses sehingga memiliki nilai guna. Â Â Â
- menambah nilai guna
Proses produksi juga dapat menambah nilai guna suatu barang yang awalnya telah mempunyai kegunaan tertentu sehingga memiliki nilai guna tambahan. Proses ini dapat menghilangkan fungsi awal suatu barang menjadi fungsi yang baru.
