Mohon tunggu...
Mohammad Yayat
Mohammad Yayat Mohon Tunggu... ASN -

penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sholat Berjamaah Adalah Kontrol Sosial

12 Juli 2016   09:34 Diperbarui: 12 Juli 2016   09:48 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tak terasa sudah hampir setahun saya menginjak dunia kerja, belum banyak pengalaman yang saya dapatkan, seperti di artikel-artikel sebelumnya saya jelaskan kegiatan saya hanya itu-itu saja yang saya lakukan, monoton bahkan sangat monoton.

Hanya ada sedikit hal yang menarik di kantor ini, ketika Azan menggema semua muslim yang ada di ruangan kantor bergegas menuju musholla.
 Sepertinya hal ini terlihat biasa saja bagi saya, karena toh memang sudah kewajiban bagi umat islam untuk menunaikan sholat 5 waktu wajib hukumnya dan jika tidak dilaksanakan maka dosa adalah sanksinya.

Namun, semakin menarik ketika ada pegawai lain yang bercerita tak pernah ia dapatkan suasana seperti ini di kantor lain, yang seluruh pegawainya melaksanakan sholat berjamaah.

Satu orang saja yang berbicara memang tak cukup untuk mengatakan bahwa ada sesuatu yang menarik di lingkungan ini, kemudian saya tanyakan lagi ke pegawai lainnya, dan ternyata memang benar baru disini bisa sholat berjamaah, alhamdulillah jika memang seperti itu semoga istiqomah.

Sholat berjamaah memang lebih diutamakan dibanding sholat sendiri, karena pahalanya yang jauh lebih besar, namun jika dihubungkan dengan kehidupan sosial, sholat jamaah merupakan kontrol sosial yang paling efektif, karena bagi mereka yang terbiasa sholat berjamaah ketika ada salah satu rekannya yang tidak hadir, tentu akan bertanya-tanya kemanakah rekan mereka tersebut, sedang bepergiankah atau sedang sakitkah ? Tentu akan menimbulkan pertanyaan, begitu juga dengan rekan-rekan yang terlihat murung sedih ataupun bahagia semua akan diketahui ketika sholat berjamaah.

Keegoisan juga akan terlihat ketika ia tidak mau melaksanakan sholat berjamaah, dengan berbagai alasan ia menghindari bertemu dengan sesama di musholla, bagaimana tidak egois ? Sementara yang lain mengajaknya bersama-sama bertemu di rumah Allah ia menolak dan lebih mementingkan kepentingan dunianya sendiri

Pilihan Sholat berjamaah sudah sangat tepat bagi seorang pimpinan, tak perlu repot-repot harus berkeliling ruangan hanya untuk mengecek anak buahnya, cukuplah dengan melaksanakan sholat berjamaah secara istiqomah, Insya Allah dengan sendirinya pun kita akan mengetahui keberadaan anak buah, karena jika semua sudah sama-sama melaksanakan sholat berjamaah, maka hanya akan tersisa 1 kemungkinan jika ia tidak hadir dalam sholat berarti ia sedang tidak ada di kantor, dan itu cukup ditanyakan dengan temannya yang hadir pada sholat berjamaah tersebut, bagaimana dengan non muslim ? tinggal tanyakan saja dengan yang hadir pada sholat tersebut tentu ia mengetahui keberadaan temannya.

Banyak anak buah yang sering pulang sebelum waktunya ? Sholat Ashar berjamaah adalah jawabnya, dengan asumsi pulang jam 4, dan sholat Ashar dilaksanakan sekitar jam 3 lebih 15 menit maka bisa disimpulkan bahwa yang tidak sholat berjamaah sudah tidak berada di kantor dan tinggal ditanyakan saja alasan perginya kemana kepada teman yang hadir pada sholat berjamaah.

Simple, kan? pimpinan tak perlu lagi turun berkeliling ke ruangan-ruangan, selain lebih efektif juga berpahala.

Tentu hal ini akan menjadi mudah jika budaya ini sudah tumbuh di lingkungan kerja, memang awalnya pasti berat bahkan terbilang sangat susah, namun perlahan-lahan jika dilakukan terus-menerus maka akan ada hasilnya dan budaya sholat berjamaah ini akan tumbuh dengan sendirinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun