Lama mataku menatap jauh ke ujung, nampak kapal sedang bersandar di sana, masih sepi tak banyak orang berlalu lalang di dalam sana, mungkin kapal ini akan berangkat nanti malam pikirku.
Tapi ke mana kapal ini akan berlabuh selanjutnya ? Aku tak terlalu ingat kapan terakhir kali aku berada disini, di pelabuhan ini, mungkin ketika aku masih kanak-kanak masih bermain dengan riangnya dan tentu saja aku tak peduli dan tak mengerti kemana kapal akan berlabuh, rute mana yang akan dilewatinya, yang kutau hanyalah riang gembira bermain dan tertawa, ah indahnya masa kanak-kanak.
Aku pun tak terlalu hapal rute-rute perjalanannya, rutenya pun selalu berubah-ubah sesuai dengan kondisi cuaca.
Satu yang kutau, kapal itu tak akan pernah datang tepat waktu, kapal itu tak akan mampu tiba seperti waktu yang dijanjikan, karena begitu banyak yang dihadapinya di tengah laut, ombak yang bergoyang, mesin yang meradang, bahkan tak jarang perompak datang mengancam.
Bahkan ketika ia sudah datang pun masih banyak yang mencelanya, masih banyak yang memaki-maki dengan nada tinggi. Ah kalian yang terlalu berharap dengan kapal ini, padahal ia tak pernah menjanjikan kedatangannya akan tepat waktu, tak ada jadwal kedatangan, yang ada hanya teriakan-teriakan informasi bahwa kapal diperkirakan datang nanti sebentar lagi walaupun tak pasti, hanya perkiraan, semua orang juga boleh mengira-ngira dan menduga-duga.
Aku pun juga begitu yang suka menduga-duga termasuk menduga kapal ini akan bergerak dan berlayar kembali nanti malam karena begitu sepinya penumpang yang datang.
Doooooooongggggggg !!!
Sirene panjang...
Sontak, lamunanku buyar !!
Ah rasanya aku pernah dengar bunyi ini.
Haahhh ??
Secepat inikah ??!
Belum sadar dari lamunanku, aku terkejut tali-tali kapal sudah ditarik pertanda ia akan meninggalkanku yang sedari tadi menatapnya.
Haahhh ??
Masih tak percaya, tapi dengan perlahan kapal itu benar-benar meninggalkanku, meninggalkan orang-orang yang sedari tadi berjalan santai karena juga menduga kapal tak akan berangkat saat ini, teriakan-teriakan mereka agar kapal kembali ke pelabuhan tak digubris, sang kapal pun tetap berlayar meninggalkan segala praduga yang mengarah kepadanya....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H