Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan Pancasila dalam Keluarga: Mudah Loh!

31 Mei 2023   11:03 Diperbarui: 31 Mei 2023   11:18 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan Pancasila dimulai dari keluarga. (pixabay.comAnemone 123)

1 Juni 2023 besok adalah Hari Pancasila, yaitu saat Ir. Soekarno saat rapat BPUPKI 1 Juni 1945 mencetuskan nama "Pancasila".
Bagi rekan Buddhis, kata "Pancasila" sangat populer sebagai 5 peraturan dasar yang dilaksanakan sesuai Tripitaka.

Oleh Bapak Proklamator kita, Pancasila diadopsi menjadi 5 nilai atau asas negara Indonesia, usul beliau adalah sebagai berikut.

1. Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa.

Oleh PPKI yang merupakan penerus BPUPKI, melalui sidang pertama pada 18 Agustus 1945 menjadi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa (sebelumnya: Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya berdasarkan Piagam Jakarta)
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Hingga saat ini, Pancasila menjadi pedoman kehidupan masyarakat Indonesia, baik di lingkup negara bahkan sekecil lingkup keluarga.

Penerapan Pancasila dalam Keluarga
Dewasa ini, aksi radikalisme masih marak, bahkan ada kelompok yang mengatakan Pancasila tidak sesuai dengan ajaran agama mereka.

Mengapa? Pertama, keluarga tidak peduli dengan masalah anggotanya. Kedua, anak yang terlalu lepas pergaulannya.

Jika masalah di keluarga saja sudah gagal, bagaimana dengan hidup di tengah lingkungan sosial? Malah menjadi teroris.

Peran keluarga sangat penting untuk menanamkan nilai Pancasila tanpa terkecuali, baik anak, orang tua, atau anggota keluarga lain.

Baik orang tua maupun anak bisa sama-sama belajar mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang mudah, apa saja?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun