Saya sudah lama bertetangga dengan pemilik kedai kopi tidak terlalu besar di desa pinggiran kota Malang.
Pemilik kafe itu masih muda, kira-kira mahasiswa tingkat akhir yang memiliki waktu yang cukup luang, bukanya mulai pukul 12 siang hingga 10 malam.
Ada 1 hal yang tidak saya duga: dia memelihara 1 kucing induk berbulu hitam legam dengan 2 anaknya: jantan berwarna hitam bermotif dan putih, dan betina hitam semua.
Pemilik kafe itu memiliki kebiasaan unik, saat siang dikeluarkan dari rumah agar bisa mencari makan sendiri, malamnya pulang.
Tidak disangka, mereka bertiga sering main ke rumah saya, kebetulan ada dispenser untuk cat food di garasi rumah yang menjorok ke dalam agar tidak dicuri.
Memang sudah menjadi kebiasaan saya agar kucing-kucing tidak sembarangan makan tikus yang bisa jadi diracun, mereka dipancing agar mampir makan di rumah saya.
Induk kucing dan kedua anaknya itu lama-lama sering makan di garasi yang sekaligus menjadi teras rumah saya.
Tidak hanya menumpang makan dan minum, mereka kadang tidur di teras, atau malah bermain di sana juga.
Tinggal kucing betina hitam
Semua berubah saat sekitar pertengahan Ramadan, kucing jantan hitam dan putih dan induknya tidak ada.