Jawabannya tidak, BPOM memang memiliki standar kandungan etilen oksida yang diizinkan, yaitu 85 ppm, berdasarkan rilis resmi.
Sedangkan temuan pada Indomie Rasa Ayam Spesial justru 0,34 ppm, jauh di bawah ambang batas maksimal.
Amerika Serikat dan Kanada disebut memiliki ambang batas etilen oksida yang rendah, sehingga produk tersebut masih bisa dieterima.
Akal-akalan Taiwan?
Seperti yang diketahui, Taiwan menetapkan nol kadar etilen oksida untuk setiap bahan makanan yang beredar.
Ini seperti ada kerancuan karena penolakan hanya terjadi di negara yang mengklaim dirinya sebagai pemilik China yang asli.
Wajar jika ada pemikiran lain tentang alasan Taiwan menarik mi instan dari Indonesia itu yang mengandung etilen oksida.
Pertama, produk dari Indonesia yang digemari hampir seluruh dunia bisa menurunan produk lokal.
Sehingga, ada kecemburuan dari Taiwan atas laku kerasnya produk dari Indonesia tersebut.
Kedua, seperti ada kecemburuan pada Taiwan karena Indonesia yang terlalu mesra dengan Tiongkok, musuh bebuyutannya.
Perlu dicatat, Indonesia hanya mau mengakui Tiongkok sebagai negara China, bukan Taiwan sehingga hubungan diplomatik Indonesia dan Taiwan tidak terlalu erat.
Jika alasan kedua ini benar terjadi, ini sangat tidak manusiawi dan menciptakan persaingan yang tidak sehat.