smartphone atau tablet.
Sudah sering saya amati dan dengar dari beberapa orang, ketika anaknya rewel, orang tua langsung memberikannya gadget, entahTujuannya jelas, agar anak mereka tenang menonton video hiburan atau membebaskannya untuk bermain game.
Begitu sudah asyik dengan gadget, sang anak tidak rewel lagi, 1 masalah orang tua sudah terselesaikan.
Namun, terlalu sering memberikan gadget untuk anak akan menimbulkan efek domino, yaitu akan kecanduan berat dengan gadget.
Anak yang sudah kecanduan gadget menjadi agresif ketika diminta orang tuanya untuk berhenti bermain gadget, hingga ada drama rebutan.
Begitu mulai besar, anak tersebut akan terlalu fokus dengan HP, orang tua pasti marah dan berkelakar "HP teroooss!!!".
Padahal, apa yang mereka tuai sebenarnya berasal dari apa yang mereka tanam jauh-jauh waktu sebelumnya.
Apa sebabnya? Jelas, bermula dari orang tua yang terlalu lunak dengan anak yang bermain gadget agar tenang.
Pengalaman pertama punya HP
Saya hidup di era peralihan gadget, tepatnya sekitar 2007, saat itu saya masih Kelas IV SD dihadiahi HP saat ulang tahun saya ke-11.
Waktu itu HP pertama saya belum smartphone, hanya HP dengan sistem T9 dan belum terkoneksi dengan internet.
Saya di waktu itu belum mengenal media sosial seperti Facebook, Friendster, Mig33, KasKus, atau apalah itu.