Namanya juga zaman kuliah, semuanya berbeda jauh dari SMA atau sederajat, salah satunya perkara makan.
Kalau jadwal SMA sudah pasti sehingga tahu kapan bisa makan siang, jadwal kuliah jauh lebih berantakan.
Jam istirahat kuliah adalah antara 2 mata kuliah jika jaraknya 1-2 jam perkuliahan, masing-masing 50 menit.
Saya pernah jam siang singkat sekali, kira-kira 10 menit jeda antar mata kuliah tanpa kosong seperti yang saya ceritakan tadi.
Waktunya habis untuk ke toilet dan Salat Zuhur, setelah itu harus ke kelas lain untuk mengikuti perkuliahan selanjutnya.
Awalnya, saya takut kalau sakit perut jika tidak ada asupan siang hari, saat itu saya sering terkena maag.
Karena rasa cemas itu, saya berkata pada diri sendiri agar tidak sampai sakit perut selama perkuliahan atau setelahnya.
Begitu berjalan 1 semester dengan kondisi serupa. gejala maag yang selama ini menjangkiti perutku tidak pernah muncul.
Memang benar, ada yang bilang kalau sugesti bisa memengaruhi semuanya, termasuk sugesti jangan sampai sakit perut.
Saya rasa, makan 2 kali sehari tidak masalah, malah jadi lebih betah dengan tidak makan siang karena keadaan.
Selain tidak masalah di perut, tidak makan siang cukup bisa untuk menekan pengeluaran harian selama kuliah.