Seperti halnya kemiskinan, kekayaan adalah ujian tentang kesabaran juga, di samping kekayaan adalah anugerah.
Ujian kesabaran berupa kekayaan antara lain sejauh mana seseorang bisa menjaga diri untuk tetap sederhana dan tidak pamer.
Ada yang tetap bersyukur dan tetap membumi, sadar jika kekayaannya hanyalah titipan serta rela berbagi dengan orang yang membutuhkan.
Sayangnya, banyak sekali yang gagal dalam ujian harta melimpah ini, seolah lupa dengan siapa yang memberikan dan untuk apa kekayaannya.
Di antaranya, banyak yang hobi petentengan dengan mobil mewah terbaru, jam tangan mahal, rumah bak istana, dan bergelimang harta lainnya.
Terlebih jika harta yang dipamerkan diperoleh dengan cara haram, seperti menggelapkan uang negara atau memanipulasi data agar masuk ke kantong pribadi.
Orang kaya yang tergolong sebagai penghobi pamer kekayaan semua harta yang dimilikinya sebenarnya miskin hati.
Sekali pun mereka punya harta yang melimpah, mereka selalu saja merasa kurang, baik kurang banyak atau kurang lengkap jika belum dipamerkan.
Ada rasa belum puas dalam dirinya apabila belum memamerkan mobil termahal atau status sosial yang tinggi karena punya rumah besar.
Bagi mereka, belum ada kata puas untuk memiliki, pikirnya apa yang dimilikinya harus ditunjukkan kepada khalayak ramai.