Dari pengalaman kerja inilah, seseorang bisa mendapatkan pemahaman dan pandangan tentang dunia kerja.
Sehingga pengalaman ini sangat penting agar membentuk pekerja yang mudah diarahkan dalam lingkungan kerja.
Namun, kalau semua lapangan kerja mensyaratkan pelamarnya harus memiliki pengalaman kerja, lantas ke mana lagi mereka akan mencari pengalaman kerja?
Pengalaman bekerja hanya bisa didapatkan apabila diterima kerja, bukan magang yang hanya dalam hitungan kurang dari setahun.
Fenomena ini sudah terang untuk menunjukkan bahwa seluruh lapangan kerja hanya menginginkan yang matang daripada dengan senang hati membina pekerja baru.
Apakah lingkungan kerja tersebut sudah enggan untuk membina pekerja baru dan lebih memilih yang sudah matang?
Apakah juga lapangan kerja terlalu ambisius mengejar target sehingga hanya mau menerima yang punya pengalaman kerja?
Mengapa justru tidak bangga karena bisa menjadikan tempat kerja tersebut sebagai ladang untuk menempa pengalaman bagi pekerja baru?
Syarat seperti ini yang justru mempersulit orang-orang yang ingin mencari pengalaman kerja dan memberi andil besar dalam peningkatan angka pengangguran.
Selain itu, mendiskriminasi orang-orang yang belum berpengalaman kerja menyalahi kodrat manusia yang tidak pernah berhenti belajar.
Terutama, belajar untuk meraih pengalaman kerja, tidak selamanya ilmu dapat diraih di bangku pendidikan.