Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah rata-rata nilai yang diperoleh sejak awal perkuliahan hingga lulus.
Namun, IPK bisa dilihat setiap semester sebagai gambaran bagaimana IPK akhir nantinya.
Nilai ini bisa naik atau turun tergantung pada IP yang diperoleh selama 1 semester dan bisa dijadikan peringatan jika nilainya turun di salah 1 semester.
IPK yang tinggi menjadi incaran para mahasiswa, kalau tidak 3,50 ke atas atau sekalian 4,00 apabila ambisius.
Tidak jarang, mahasiswa yang ambisius sangat gigih belajar, bahkan terlihat dari gaya bicara yang sulit dipahami oleh pemilik IPK medioker atau di bawah dalam perkuliahan.
Indeks prestasi inilah yang menjadi sesuatu yang dipuja, dipuji, atau dihina oleh keluarga atau lapangan kerja.
Sebab, ada keluarga yang merasa terhormat apabila IPK anak atau anggota keluarganya di atas nilai 3,00 atau 3,50.
Nilai IPK yang tinggi ini menjadi incaran HRD berbagai lapangan pekerjaan karena lulusan ini dianggap cerdas.
Sedangkan lamaran pekerjaan cenderung ditolak apabila IPK yang dimilikinya kurang dari 3,00 karena dianggap tidak kompeten.
Dari lingkup kecil, keluarga menilai pemilik IPK rendah dicap bodoh secara mutlak dan menganggap lulusan ini tidak serius untuk belajar.